Perkuat Perlindungan Pengguna Sepanjang 2025, TikTok Gandeng Komdigi Kampanye Lawan Judol
Langkah TikTok dalam menjaga keamanan platform dan pengguna sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang aman bagi masyarakat. --Istimewa
Upaya ini tercermin dari penegakan kebijakan sepanjang Januari–Juni 2025 yang mana Tokopedia dan TikTok Shop menolak sekitar 250 ribu pendaftaran akun penjual yang tidak memenuhi standar kepatuhan platform, serta meninjau lebih dari 787 ribu laporan pengguna terkait dugaan pelanggaran kebijakan pada konten video pendek dan sesi LIVE⁶6.
Untuk terus memastikan keamanan dan integritas platform, TikTok terus memperkuat fondasi perlindungan melalui penerapan Panduan Komunitas, sistem moderasi berlapis yang mengombinasikan peninjauan berbasis mesin dan manusia, serta berbagai fitur keamanan seperti fitur pelaporan konten, filter kata kunci, pilihan tidak tertarik (not interested), dan pengaturan privasi akun.
Sebagai bentuk transparansi kepada pengguna, TikTok juga secara rutin meluncurkan laporan melalui Pusat Transparansi yang memungkinkan publik mengakses data terkait penegakan kebijakan, moderasi konten, dan perlindungan pengguna di platform.
BACA JUGA: 4 Hal yang Membuat Harga Barang di TikTok Shop Lebih Murah
Inisiatif yang dilakukan TikTok bersama para mitra sepanjang tahun ini menunjukkan bahwa menjaga ruang digital yang aman merupakan tanggung jawab bersama.
“Kami percaya, keamanan digital hanya dapat terwujud ketika seluruh pihak bergerak bersama. Untuk itu, TikTok akan terus bekerja sama dengan pemerintah, pakar, industri, dan komunitas untuk menciptakan ruang digital yang aman, sehat, dan memberdayakan semua pengguna," tutup Hilmi.
Seiring meningkatnya peran ruang digital dalam keseharian, kesadaran bersama menjadi bagian penting dalam menjaga ekosistem digital yang positif. Untuk mengetahui kebijakan dan fitur keamanan TikTok selengkapnya, kunjungi Pusat Keamanan TikTok. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: