Toxic Productivity, Ketika Obsesi Menjadi Produktif Berujung Burnout

Toxic Productivity, Ketika Obsesi Menjadi Produktif Berujung Burnout

Kenali gejala toxic productivity serta cara mengatasinya. --freepik.com

BACA JUGA:3 Tanda Dirimu Toxic dalam Hubungan, Sadari dan Ubah Sekarang!

BACA JUGA:Hubungan Beracun Itu Sudah Makan Banyak Korban, Hentikan Toxic Relationship Sekarang Juga!

2. Mengabaikan Kebutuhan Diri: Mengorbankan waktu untuk istirahat, tidur, dan kegiatan sosial demi menyelesaikan pekerjaan.

3. Merasa Bersalah Saat Tidak Produktif: Mengalami perasaan bersalah atau kecemasan ketika tidak melakukan aktivitas yang dianggap "produktif."

4. Kesulitan Melepaskan Pekerjaan: Sulit untuk memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi, sehingga pekerjaan selalu ada di pikiran.

5. Kelelahan Kronis: Sering merasa lelah secara fisik dan mental, yang pada akhirnya dapat berujung pada burnout.

BACA JUGA:8 Cara Work Life Balance di Era Hybrid, Tetap Produktif Tanpa Burnout

BACA JUGA:Ini 5 Kebiasaan Positif Agar Anda Tetap Produktif Bekerja

Dampak Toxic Productivity Terhadap Kesehatan

Obsesi berlebihan terhadap produktivitas dapat berdampak buruk pada berbagai aspek kehidupan. Sebagai berikut.

1. Kesehatan Mental: Stres, kecemasan, dan depresi seringkali menjadi konsekuensi dari pola hidup yang terlalu fokus pada produktivitas.

2. Kesehatan Fisik: Kurangnya waktu istirahat dan aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan tidur, kelelahan kronis, dan bahkan penyakit jantung.

3. Kehidupan Sosial: Waktu yang seharusnya digunakan untuk bersosialisasi dan membangun hubungan yang sehat justru tergantikan oleh pekerjaan, yang dapat menyebabkan perasaan kesepian dan isolasi.

4. Kualitas Pekerjaan: Ironisnya, obsesi untuk menjadi produktif dapat menurunkan kualitas pekerjaan karena kelelahan dan kurangnya kreativitas.


Dampak toxic productivity dalam kesehatan mental dan fisik serta lingkungan sekitar. --freepik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: