Politik Durian

Politik Durian

ILUSTRASI Politik Durian.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BEGINILAH kalau seorang politikus berubah haluan menjadi petani. Tetap saja kosakata dan pendekatan politik melekat dalam segala aktivitasnya. Juga, istilah yang diproduksinya.

Itu terjadi pada Anna Luthfie. Mantan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut sekarang menjadi petani durian. Jadilah nama Republik durian di kebun pertamanya. Lokasinya ada di Ngaglik, Srengat, Blitar. 

Saya sudah sejak lama ingin berkunjung ke tempat tersebut. Tapi, baru bulan ini keturutan. Kebetulan saya punya kenangan dengan rumah orang tua Anna Lutfie yang kini ia jadikan markas gerakan Republik Durian.

BACA JUGA:Kelompok Petani Durian di Pekalongan Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI

BACA JUGA:Menikmati Kuliner Khas Trenggalek dari Nasi Gegog hingga Durian Ripto yang Menggoda

Loh? Ya. Ayah Anna Lutfie adalah guru saya waktu sekolah di PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Blitar. Pak Mughni, namanya. Seorang guru nahwu-sharaf (tata bahasa Arab) yang zuhud.

Saat masih menjadi muridnya di sekolah setingkat SMP itu, saya berkunjung ke rumahnya. Naik sepeda ontel. Sekitar 15 kilometer dari sekolah. Pak Mughni pulang pergi ke sekolah tempat ia mengajar juga menggunakan sepeda unta. Ia dikenal sebagai salah seorang guru yang sangat sederhana dan sabar.

Kebun Republik Durian persis berada di belakang rumahnya. Yang lebih luas berada di jalan belakang rumahnya lagi. Kebun yang sudah berderet-deret tertanam pohon durian. Juga, showroom durian yang menjadi jujukan para penggemarnya.

BACA JUGA:Yummy! Ini Dia Resep Sederhana Pancake Durian ala Rumahan

BACA JUGA:Penyiraman Berlebihan pada Tanaman Durian Membahayakan Kesehatan

Saat ini ia menanam durian premium: blackthorn dan musangking. Yang harganya Rp 350 ribu per kilogram. Sudah ada 100-an pohon durian. Setiap tahun sudah memanen. Sudah banyak pelahap durian premium dari luar Blitar yang menjadi pelanggannya. 

Setiap durian ditanam dengan jarak 10 meter. Ditata berjajar. Memang pohonnya belum terlalu tinggi. Namun, kebun tersebut sudah mengasyikkan untuk dijadikan tempat menikmati durian sambil bercengkerama di gazebo maupun kursi yang ada di kebunnya. 

Saat saya memasuki kebun itu, ada lima anak muda yang sedang menikmati durian. Dari percakapan dan nomor pelat mobilnya, mereka berasal dari Surabaya. Seusai makan durian di kebun itu, mereka pulang dengan masing-masing menenteng satu durian jenis blackthorn atau musangking. 

BACA JUGA:Suka Durian? Ini Manfaat Durian bagi Kesehatan Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: