Zelensky Tegaskan Ukraina Siap Tandatangani Kesepakatan Mineral Dengan AS

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersiap untuk pertemuan pleno yang diadakan di Lancaster House di London pada 2 Maret 2025. Para pemimpin Eropa tiba di London hari ini untuk melakukan pembicaraan guna “mendorong tindakan lebih lanjut” terhadap Ukraina--Justin Tallis/ AFP
Trump juga memperingatkan bahwa tanpa dukungan AS, Ukraina bisa saja sudah ditaklukkan oleh Rusia.
Sebelumnya, Trump menyatakan bahwa kesepakatan mineral yang ditawarkan sangat adil bagi kedua pihak.
Kesepakatan itu seharusnya memberikan keuntungan finansial bagi Washington sebagai imbalan atas bantuannya dalam gencatan senjata.
BACA JUGA:Trump Salahkan Zelenskyy atas Perang Ukraina, Dukung Tuntutan Rusia
Setelah perdebatan panas itu, Zelensky meninggalkan Gedung Putih dengan iring-iringan kendaraannya tak lama setelah diminta pergi, tanpa mengadakan konferensi pers bersama yang telah direncanakan.
Menurut laporan AFP, Gedung Putih menyatakan bahwa kesepakatan mineral belum ditandatangani.
Meski begitu, sekutu-sekutu Ukraina di Eropa tetap menunjukkan dukungannya terhadap Zelensky dalam KTT yang digelar oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pertemuan di Lancaster House di London pada 2 Maret 2025. Pertemuan ini membicarakan tentang mendorong tindakan terhadap Ukraina--Justin Tallis/ AFP
Starmer menyatakan bahwa banyak pemimpin Eropa berkomitmen untuk meningkatkan anggaran keamanan dan membentuk koalisi guna memastikan gencatan senjata dapat bertahan.
Dilansir dari AFP, dalam forum tersebut Starmer menegaskan bahwa dukungan untuk Ukraina tetap kuat meskipun ada ketegangan antara Ukraina dan AS.
"Kami memahami betapa pentingnya menjaga stabilitas di Eropa dan membantu Ukraina mempertahankan kedaulatannya," kata Starmer.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga angkat bicara. Saat dalam perjalanan pulang dari KTT London, ia mengatakan bahwa Prancis dan Inggris ingin mengusulkan gencatan senjata selama satu bulan dengan Rusia.
Macron menilai gencatan senjata ini bisa menjadi langkah awal untuk negosiasi lebih lanjut. "Kami ingin melihat apakah kedua belah pihak bersedia duduk bersama dan mencari jalan keluar dari konflik yang sudah berlangsung terlalu lama," jelasnya dikutip dari AFP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: