Mengenal Mental Fatigue, Kelelahan Mental Seolah Telah Melakukan Aktivitas Fisik yang Berat

Kelelahan mental bukan sesuatu yang harus disembunyikan atau dipaksakan untuk dilawan sendirian. --Pinterest
HARIAN DISWAY - Pernah merasa lelah seharian, padahal secara fisik tidak melakukan aktivitas berat? Rasanya seperti habis lari maraton, tapi kenyataannya cuma rebahan, scroll media sosial, atau duduk di depan laptop.
Banyak orang mengalami ini, dan istilah yang sering digunakan untuk menjelaskannya adalah mental fatigue atau kelelahan mental.
Mental fatigue adalah kondisi saat otak merasa jenuh, lelah, dan tidak lagi mampu berfungsi secara optimal, meskipun tubuh tidak melakukan aktivitas berat.
BACA JUGA: Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Mental dan Fisik
Fenomena ini semakin sering dialami generasi sekarang, terutama mereka yang hidup di tengah tekanan akademik, tuntutan produktivitas, dan arus informasi yang tidak ada habisnya.
Salah satu faktor penyebabnya adalah beban kognitif yang terus-menerus. Setiap hari kita dihadapkan dengan banyak pilihan, keputusan, notifikasi, dan informasi yang harus diproses.
Meskipun kelihatannya sepele, otak sebenarnya bekerja keras untuk menyaring dan merespons semuanya. Ketika tidak ada waktu cukup untuk istirahat mental, kelelahan pun tak terhindarkan.
BACA JUGA: Cara Menjaga Kesehatan Mental di Era Media Sosial
Menurut American Psychological Association, Paparan informasi yang berlebihan, seperti konsumsi berita yang terus-menerus, dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
Hal ini mengganggu konsentrasi dan meningkatkan perasaan kewalahan. Dalam sebuah artikel di Monitor on Psychology, disebutkan bahwa konsumsi media yang berlebihan selama pandemi COVID-19 meningkatkan distress emosional, terutama pada kelompok usia muda dan wanita.
Yang bikin bingung, tanda-tanda mental fatigue kadang samar. Tidak selalu ditandai dengan rasa kantuk, tetapi lebih ke perasaan cemas tanpa sebab, mudah marah, susah fokus, atau merasa kehilangan motivasi. Bahkan, kegiatan yang dulu menyenangkan bisa terasa melelahkan.
Paparan informasi yang berlebihan, seperti konsumsi berita yang terus-menerus, dapat menyebabkan stres dan kecemasan. --Pinterest
BACA JUGA: Silent Walking, Terapi Kesehatan Mental Tanpa Aktivitas Digital
Lingkungan sekitar juga bisa memperparah kondisi ini. Budaya hustle, yang mengglorifikasi kesibukan dan pencapaian terus-menerus, membuat banyak orang merasa bersalah saat istirahat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: