Faktor Pendorong Gen Z Merintis Karier di Luar Negeri

Generasi muda terutama generasi z saat ini lebih tertarik untuk menempuh pendidikan dan melanjutkan kerja di luar negeri. -Study International-Pinterest
HARIAN DISWAY - Anak muda generasi Z tumbuh dalam era yang serba terbuka. Batas negara terasa makin kabur.
Sejak kecil, mereka sudah akrab dengan konten internasional dan gaya hidup global. Maka, ketika pendidikan selesai, mencari peluang kerja di luar negeri bukan hal yang asing. Tapi justru jadi pilihan yang logis.
Mereka bukan sekadar ingin pindah tempat. Tapi ingin tumbuh di ruang yang mendukung perkembangan diri.
BACA JUGA:Alasan Gen Z Punya Banyak Side Account di IG dan X
Banyak dari mereka merasa bahwa kesempatan di luar sana lebih luas. Dan memberi ruang untuk berekspresi.
Gen Z ingin menjadi bagian dari dunia yang terus bergerak. Sehingga mereka tak ragu untuk terus melangkah.
Di negara-negara maju, sistem kerja dianggap lebih sehat dan transparan. Mereka tak hanya menjanjikan gaji yang memadai. Tapi juga struktur kerja yang jelas, budaya profesional yang suportif, serta peluang untuk naik level.
BACA JUGA:Dari YOLO ke YONO: Gaya Hidup Gen Z yang Lebih Bijak
Hal itu membuat Gen Z merasa lebih dihargai. Bukan hanya sebagai karyawan, tapi sebagai individu dengan potensi.
Mereka juga punya dorongan kuat untuk mengeksplorasi dunia. Bukan hanya dalam konteks liburan. Bekerja sambil hidup di negara orang dianggap cara terbaik untuk belajar langsung dari kehidupan.
Mereka bisa merasakan sendiri bagaimana cara orang lain bekerja, berpikir, dan menghadapi tantangan baru.
BACA JUGA:Fobia Telepon Ungkap Alasan Gen Z Lebih Nyaman dengan Chat
Hidup jauh dari rumah justru jadi pengalaman yang ingin mereka cari. Mereka ingin tahu seperti apa rasanya benar-benar mandiri. Mulai dari mengurus tempat tinggal, keuangan, hingga menyesuaikan diri dengan budaya asing.
Semua itu bukannya jadi beban. Justru menjadi pengalaman hidup yang membentuk kedewasaan mereka.
Selain pendidikan, pekerjaan di luar negeri juga menjadi impian anak muda karena lebih menjamin kesjahteraan karyawan. -Creative Market-Pinterest
Gen Z juga sangat peduli dengan kualitas hidup. Karena mereka tidak ingin hidup hanya untuk bekerja tanpa punya ruang untuk diri sendiri.
BACA JUGA:Gaya Ramadan Zilenial: Apakah Gen Z dan Milenial Punya Tradisi yang Berbeda?
Maka, negara yang menawarkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi punya nilai lebih di mata mereka. Apalagi jika ditambah dengan fasilitas umum yang layak dan aman.
Faktor lain yang ikut memengaruhi pola pikir mereka adalah media sosial. Dari sana, mereka bisa melihat gaya hidup para profesional muda yang sukses di luar negeri.
Sehingga hal itu menumbuhkan keinginan untuk membuktikan diri. Bahwa mereka juga bisa menjalani kehidupan seperti itu jika diberi kesempatan dan ruang.
BACA JUGA:Gen Z dan Fenomena Tidak Takut Dipecat, Apa Sebabnya?
Beberapa dari mereka juga merasa bahwa sistem kerja di negeri sendiri masih banyak tantangan. Terutama perihal birokrasi dan budaya kerja yang kurang fleksibel.
Mereka ingin bekerja di tempat yang terbuka dengan ide-ide baru dan tidak terlalu kaku dengan aturan lama. Hal itulah yang membuat kerja di luar negeri terasa lebih menjanjikan.
Jaringan global pun menjadi alasan kuat mengapa mereka ingin merantau jauh. Dengan bekerja di luar negeri, mereka bisa bertemu orang-orang dari berbagai latar belakang.
BACA JUGA:Demo Mahasiswa Bukti Gen Z Bukan Generasi Apatis
Di luar negeri, mereka bisa membangun koneksi. Itu mungkin tak akan mereka temui jika hanya tinggal di tempat asal.
Keputusan besar seperti itu lahir dari keberanian untuk mencoba hal baru. Juga rasa percaya diri akan kemampuan sendiri.
Gen Z tidak ingin menunggu perubahan datang. Sebab, dunia bukan lagi sesuatu yang jauh. Melainkan tempat mereka ingin hadir dan tumbuh untuk mengembangkan diri. Dan ingin merasa bisa lebih dihargai. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: