TBC Kelenjar dan TBC Paru, Apa Perbedaannya?

Penularan virus TBC yang disebarkan melalui udara dapat dicegah dengan penggunaan masker yang tepat diluar ruangan. -Herbal-Pinterest
HARIAN DISWAY - Tuberkulosis yang lebih dikenal dengan TBC adalah penyakit yang seringkali dikaitkan dengan infeksi paru-paru, namun penyakit ini juga bisa menyerang organ lain, salah satunya adalah kelenjar getah bening.
TBC kelenjar adalah bentuk tuberkulosis yang menyerang kelenjar getah bening, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Meskipun tidak separah TBC paru, TBC kelenjar juga tetap memerlukan perhatian serius agar infeksi tidak meluas.
TBC kelenjar terjadi ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis menyebar ke kelenjar getah bening, yang bertugas menyaring kuman dan kotoran dalam tubuh. Pada kasus TBC kelenjar, infeksi biasanya dimulai dari daerah leher.
Namun, bisa juga menyerang kelenjar di bagian tubuh lainnya. Gejalanya sering kali lebih ringan dibandingkan dengan TBC paru, namun tetap memerlukan diagnosis medis yang tepat karena dapat dijumpai pada kasus TBC kelenjar pasien tidak menyadari gejala awal.
BACA JUGA: Jangan Remehkan Batuk dan Pilek Pada Anak, Bisa Jadi Tanda Awal TBC, Kenali Ciri dan Gejalanya
BACA JUGA: Upaya Pemerintah Indonesia Mengatasi TBC dengan Target Eliminasi 2030
Gejala TBC kelenjar
Gejala utama TBC kelenjar adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening. Kelenjar yang terinfeksi biasanya terasa keras dan bisa menimbulkan rasa sakit ketika disentuh.
Penyakit TBC memiliki jenis penyebaran dan gejala yang berbeda sehingga pengobatan yang dilakukan pun akan berbeda-beda sesuai jenisnya. -Vecteezy -Pinterest
Selain pembengkakan, penderita juga bisa merasakan demam ringan, keringat malam, serta penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Gejala lainnya yang bisa terjadi adalah kelelahan berlebihan dan hilangnya nafsu makan.
Pembengkakan kelenjar ini umumnya terjadi di leher, tapi bisa juga terjadi pada ketiak atau pangkal paha. Pembengkakan yang terjadi pada TBC kelenjar lebih terasa pada bagian tubuh yang mudah teraba, sehingga bisa dengan mudah terdeteksi.
Perbedaan gejala dengan TBC paru
Perbedaan utama antara TBC kelenjar dan TBC paru adalah lokasi infeksi dan gejala yang ditimbulkan. TBC paru umumnya disertai dengan batuk berdahak yang berlangsung lama, sesak napas, dan batuk darah.
Sementara itu, TBC kelenjar tidak menunjukkan gejala pernapasan seperti batuk, tetapi pembengkakan kelenjar getah bening. Pada TBC paru, infeksi terjadi di paru-paru yang berfungsi untuk pernapasan, sehingga gejalanya berkaitan dengan gangguan pernapasan.
Sedangkan pada TBC kelenjar, infeksi lebih terfokus pada sistem kekebalan tubuh, yang mengakibatkan pembengkakan dan peradangan di sekitar kelenjar getah bening.
BACA JUGA: 10 Penyakit yang Disembuhkan dengan Daun Sirih
Penyebab dan penularan TBC kelenjar
TBC kelenjar umumnya ditularkan oleh virus yang menyebar melalui udara dari penderita TBC paru. Meskipun sering disebabkan oleh TBC paru, tapi infeksi TBC kelenjar bisa terjadi tanpa adanya riwayat kontak langsung dengan penderita TBC paru.
Bakteri ini menyebar ke kelenjar getah bening melalui sirkulasi darah atau limfatik. Kelenjar getah bening berperan dalam menyaring infeksi dalam tubuh, taoi jika bakteri TBC masuk ke dalamnya, infeksi bisa berkembang.
Dalam beberapa kasus pada pasien TBC kelenjar, infeksi juga dapat menyebar melalui kontak dekat. Karena itu, penderita TBC kelenjar seringkali terinfeksi tanpa mengetahui sumber penularannya.
BACA JUGA: TBC Mempengaruhi Kesuburan? Ini Faktanya!
Pengobatan TBC kelenjar
Pengobatan untuk TBC kelenjar menggunakan obat-obatan antituberkulosis yang sama dengan pengobatan TBC paru. Pengobatan ini berlangsung selama enam hingga sembilan bulan.
Itu untuk memastikan bakteri TBC benar-benar hilang dari tubuh dan tergantung seberapa serius jenis virus TBC yang ditularkan kepada pasien. Penting bagi penderita TBC kelenjar untuk menjalani pengobatan sesuai dengan anjuran dokter dan menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan.
Jika pembengkakan kelenjar tidak mengecil setelah pengobatan, tindakan pembedahan bisa dipertimbangkan untuk mengangkat kelenjar yang terinfeksi.
BACA JUGA: Indonesia Masih Jadi Negara Penyumbang Angka Penderita TBC Terbesar Kedua di Dunia
Operasi pada TBC kelenjar yang parah
Pada kasus TBC kelenjar yang parah, pengobatan dengan antibiotik mungkin tidak cukup untuk mengatasi pembengkakan dan infeksi yang terjadi.
Pada kasus TBC kelenjar yang parah, pengobatan dengan antibiotik mungkin tidak cukup untuk mengatasi pembengkakan dan infeksi yang terjadi. --iStockphoto
Jika pembengkakan kelenjar tidak merespons pengobatan obat-obatan atau menyebabkan komplikasi, maka dokter dapat merekomendasikan tindakan pembedahan.
Operasi pada TBC kelenjar biasanya dilakukan hanya setelah terapi antibiotik gagal dilakukan. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat kelenjar yang sudah terinfeksi dan agar mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.
BACA JUGA: Patah Hati Bisa Menyebabkan Penyakit? Ini Penjelasannya
Meskipun operasi tidak selalu diperlukan, prosedur ini dapat membantu mengurangi pembengkakan yang mengganggu serta mempercepat pemulihan pasien.
Setiap keputusan medis mengenai pembedahan harus dilakukan dengan pertimbangan matang oleh tim medis yang berpengalaman sehingga tidak asal dilakukan. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: