Waspada, Diabetes Makin Marak di Kalangan Anak Muda, Gaya Hidup Seperti Ini Jadi Penyebabnya

dr. Dimas pada sesi MedTalk di Instagram Live yang membahas diabetes pada anak muda.--Instagram @kitauntagsby
HARIAN DISWAY - Kini diabetes tidak hanya mengintai orang tua, namun juga anak muda. Penyakit ini datang menyerang generasi usia prima, saat kesehatan tubuh mereka seharusnya berada pada puncaknya.
Gaya hidup yang tidak sehat, pola makan yang berantakan, hingga stres, menjadikan generasi muda rentan terkena penyakit yang merusak dari dalam ini.
Pada MedTalk Fakultas Kedoketran Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, dr. Dimas Aryo Pamungkas, Sp.PD menyampaikan bahwa remaja dalam kelompok usia 17-24 tahun menjadi penyumbang signifikan dalam peningkatan kasus diabetes.
Narasumber MedTalk, dr. Dimas Aryo Pamungkas, Sp.PD--Instagram @kitauntagsby
Diabetes dan Tipe-tipenya
Dari penjelasan dr. Dimas, diabetes adalah kadar gula darah atau glukosa dalam tubuh yang terlalu tinggi yang disebabkan karena kegagalan fungsi hormon insulin." Ada dua tipe utama diabetes, yakni:
Tipe 1 terjadi ketika pankreas gagal untuk memproduksi insulin. Kasus ini sering terjadi pada pasien autoimun dimana sistem kekebalan tubuh mereka merusak dan menggagalkan kerja pankreasnya sendiri.
Tipe 2, yang lebih umum, terjadi saat tubuh tidak merespons insulin dengan baik, meskipun pankreas masih memproduksinya. Akibatnya, gula menumpuk dalam darah karena insulin tidak bekerja secara optimal
Lonjakan Kasus di Kalangan Muda
Menurut data yang dibacakan dr. Dimas, terjadi kenaikan dalam kasus diabetes anak muda, "Kelompok usia 15-24 tahun di Asia Tenggara menyumbang kenaikan kasus [diabetes] tipe 2 sebesar 12% dalam 5 tahun terakhir," katanya.
Di Indonesia sendiri, pada tahun 2023 Kementerian Kesehatan sudah mencatat sebanyak 19,5 juta jiwa penderita diabetes di semua kalangan umur.
Gaya Hidup, Pemicu Utama
Pola hidup tidak sehat menjadi penyebab utama melonjaknya kasus diabetes di kalangan muda. Hal ini merupakan kasus yang "trending” kata dr. Dimas, menyoroti gaya hidup remaja yang mulai lepas dari pengawasan orang tua.
"Keleluasaan dan kemandirian dalam mencari jalan hidup," terangnya, inilah yang menjadi awal gaya hidup yang riskan. Konsumsi kopi, makanan cepat saji, dan minuman manis sangatlah identik dengan lifestyle anak muda.
Pola makan yang tidak teratur dan juga tubuh yang kurang aktif bergerak dapat meningkatkan risiko diabetes. dr. Dimas mengutip sebuah studi bahwa duduk selama lebih dari 6 jam meningkatkan risiko diabetes sebanyak 40%.
Ditemukan juga bahwa tekanan dari kuliah atau pekerjaan juga berkontribusi. Stres memicu hormon kortisol yang dapat memengaruhi fungsi pankreas dan produksi insulin.
Selain itu, riset Karine Spiegel mengungkap bahwa tidur kurang dari 6 jam bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.
Gejala-gejala Diabetes pada Anak Muda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: siaran langsung medtalk fk untag surabaya