Mengapa Orang Dewasa Juga Mengalami Overstimulasi?

Overstimulasi pada orang dewasa, fenomena yang tidak hanya dialami anak kecil saja-Liza Summer-Pexels
HARIAN DISWAY - Di era digital yang serba cepat dan penuh rangsangan, istilah "overstimulasi" tak lagi hanya berlaku untuk anak-anak. Orang dewasa kini juga semakin rentan mengalami kondisi ini, di mana otak menerima terlalu banyak input yang tidak mampu diproses sekaligus.
Akibatnya, muncul gejala-gejala fisik, emosional, hingga kognitif yang mengganggu keseharian.
Apa Itu Overstimulasi?
Overstimulasi terjadi saat otak menerima lebih banyak informasi dan rangsangan secara berlebihan dalam waktu bersamaan. Bayangkan seperti komputer yang membuka terlalu banyak tab, lama-kelamaan sistemnya melambat, bahkan bisa berhenti bekerja.
BACA JUGA:5 Aktivitas yang Membantu Menghilangkan Stres Setelah Seharian Bekerja
Gejalanya bisa berupa rasa kewalahan, mudah marah, gelisah, sulit konsentrasi, kelelahan emosional, dan gangguan fisik seperti sakit kepala hingga gangguan tidur.
Berbeda dari sensory overload yang fokus pada beban sensorik dari panca indera, overstimulasi mencakup pula input emosional dan mental. Hal ini menjadikannya lebih kompleks.
Apa Penyebabnya?
Faktor penyebab overstimulasi sangat beragam:
- Lingkungan: Suara bising, cahaya terang, aroma menyengat, hingga paparan berlebihan dari layar gadget dan media sosial.
BACA JUGA:Digital Detox, Rehat Sejenak dari Teknologi Demi Mengurangi Stress
Antara deadline, panggilan kerja, dan anak-anak, yang merupakan tuntutan sosial bisa jadi pemicu overstimulasi yang tidak terlihat-Africa images-
- Sosial: Keramaian, tuntutan dalam interaksi, serta tekanan dari ekspektasi sosial.
- Pribadi: Stres kronis, kelelahan, multitasking, kurang tidur, serta gangguan mental seperti ADHD, PTSD, atau kecemasan.
Kondisi ini juga lebih mudah terjadi pada individu dengan sensitivitas tinggi, gaya hidup padat, atau mereka yang tinggal di wilayah urban.
BACA JUGA:6 Tahapan Menerapkan Sittervising Parenting Agar Orang Tua Bebas Burnout dan Anak Makin Kreatif
Dampak Overstimulasi
Jika dibiarkan, overstimulasi dapat menimbulkan:
- Masalah mental: Stres berkepanjangan, kecemasan, depresi, burnout, gangguan konsentrasi, hingga serangan panik.
- Masalah fisik: Kelelahan ekstrem, migrain, nyeri otot, gangguan pencernaan, dan insomnia.
Dampaknya bisa meluas ke seluruh aspek kehidupan, dari hubungan sosial hingga produktivitas kerja.
BACA JUGA:Mahasiswa Semester Akhir Rawan Alami Burnout, Kenali Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya
Jenis-Jenis Overstimulasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber