Lampu Kuning untuk Ekonomi Indonesia: Jawa Timur Tetap Stabil

Kepala BPS Amalia Adininggar saat konpres Pertumbuhan Ekonomi Indoesia Kwartal I 2025 pada 5 Mei 2025.-Tangkapan layar Youtube BPS-
Grafis by Arya--
"Alhamdulillah, sektor pariwisata kita juga menunjukkan tren positif. Jawa Timur memiliki banyak destinasi menarik, sehingga menjadi daya tarik utama bagi wisman. Tak heran, jumlah kunjungannya tertinggi se-Pulau Jawa,” ucap Khofifah.
Di Surabaya, inflasi bulanan tercatat sebesar 1,09 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi berada di angka 1,21 persen (yoy), sedangkan inflasi tahun kalender (year to date) mencapai 1,13 persen.
“Inflasi bulan lalu lebih rendah dibanding Maret 2025, tetapi masih lebih tinggi dari April 2024,” ujar Kepala BPS Kota Surabaya Arrief Chandra Setiawan.
Ia menjelaskan, tarif listrik dan angkutan udara mengalami inflasi akibat efek bounce back. Yakni, kembalinya harga ke tingkat normal setelah periode diskon tarif listrik dan penurunan harga angkutan saat mudik Lebaran.
Kenaikan harga bawang merah dan kelapa disebabkan pasokan yang menurun. Pasokan bawang merah berkurang karena masa panen di sentra produksi telah usai. Sementara itu, kelapa menjadi langka karena sebagian besar stok dialihkan untuk ekspor.
“Emas perhiasan juga mendorong inflasi seiring kenaikan harga emas global. Ketegangan perdagangan internasional meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven,” imbuhnya.
Sementara itu, beberapa faktor juga mendorong terjadinya deflasi, seperti penurunan harga pada komoditas pangan, yaitu cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah, karena meredanya permintaan pasca-Ramadan dan Lebaran.
Deflasi juga dipengaruhi oleh turunnya tarif pulsa ponsel, seiring kebijakan diskon paket data hingga 50 persen yang diberlakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama operator seluler hingga April 2025. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: