5 Alasan Anak Muda Zaman Sekarang Memilih Hidup Mandiri atau Merantau

Misalnya, anak muda dapat bergabung dengan komunitas di bidang teknologi, seni, atau olahraga yang sesuai dengan minat mereka. Dengan demikian, merantau memberikan peluang untuk membangun jejaring sosial yang positif dan saling mendukung dalam meraih tujuan hidup.

4. Mencari Pengalaman Hidup Baru

Salah satu motivasi utama anak muda untuk merantau adalah keinginan memperoleh pengalaman hidup yang baru. Kota besar atau tempat perantauan lainnya menawarkan beragam hal yang tidak tersedia di kampung halaman.

Seperti keragaman budaya, kuliner khas, dan gaya hidup yang berbeda. Banyak anak muda tertarik mengeksplorasi kehidupan di kota besar yang lebih memungkinkan perantau untuk memperluas wawasan dan menambah pelajaran hidup yang berharga.

BACA JUGA:5 Tip Mengatasi Homesick Saat Kembali ke Perantauan

5. Menghindari Tekanan atau Konflik Keluarga

Menjauh dari tekanan dan permasalahan keluarga, anak muda mengatasi hal ini dengan cara merantau mencari ketenangan-pixelshot-

Di balik keputusan merantau, terdapat pula alasan pribadi, seperti keinginan untuk menjauh dari tekanan atau konflik keluarga. Tidak semua individu tumbuh dalam lingkungan keluarga yang harmonis. 

Beberapa mengalami tekanan terkait ekspektasi terhadap pendidikan, pekerjaan, hubungan, atau pernikahan. Ada pula yang merasa tertekan akibat perbandingan antar saudara atau sikap protektif orang tua yang berlebihan. 

Dengan tinggal jauh, seseorang memperoleh ruang untuk menata hidup secara lebih tenang dan mandiri. Meskipun tidak menjadi solusi permanen, merantau dapat menjadi cara sementara untuk menjaga kesehatan mental dan mengejar impian di lingkungan yang lebih kondusif.

BACA JUGA: Puasa di Perantauan: Tantangan atau Kesempatan?

Merantau adalah langkah penting bagi anak muda untuk belajar mandiri dan berkembang. Meski penuh tantangan, pengalaman ini bisa membentuk pribadi yang lebih kuat, dewasa, dan siap menghadapi masa depan. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya

Sumber: berbagai sumber