PPIH: Penempatan Jamaah Haji Berbasis Syarikah Jadi Kunci Sukses Layanan di Puncak Haji

Ketua PPIH Muchlis Hanafi.-Media Center Haji 2025-
Rifad (11.283).
Penempatan itu dilakukan sejak keberangkatan dari Madinah ke Makkah, termasuk untuk jamaah yang tiba di Bandara King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah.
“Dari bandara, jamaah diberangkatkan dengan bus berdasarkan Syarikah sesuai penempatan hotel di Makkah,” jelas Muchlis.
BACA JUGA:100 Slop Rokok Jamaah Haji Disita di Bandara Madinah, PPIH Minta Jamaah Haji Taat Aturan
Namun, skema ini memunculkan tantangan, salah satunya adalah potensi terpisahnya pasangan suami-istri atau orang tua dengan anak dan pendamping disabilitas.
"Kami terus melakukan mitigasi agar implikasi negatifnya bisa diminimalkan,” ujarnya.
PPIH disebut telah mengidentifikasi jamaah yang terdampak dan berupaya memastikan agar mereka tetap bisa beribadah dengan nyaman.
BACA JUGA:Sistem Satu Data Pantau Kesehatan Jamaah Haji 24 Jam, Dari Embarkasi Hingga Armuzna
Meski ada yang terpisah, layanan terhadap jamaah tetap dijamin. Saat ini, tercatat ada 92.437 jamaah yang telah tiba di Arab Saudi, terdiri dari 235 kloter.
Dari jumlah itu, 65 kloter dengan 25.547 jamaah telah bergerak dari Madinah ke Makkah.
PPIH juga mencatat distribusi lebih dari 2 juta boks katering kepada jamaah. Rinciannya, sekitar 1,578 juta boks di Madinah dan 476 ribu boks di Makkah.
BACA JUGA:Menengok Dapur Raghaeb: Sajikan 1.500 Porsi Masakan Nusantara Tiap Hari untuk Jamaah Haji Indonesia
“Sajian bercita rasa nusantara ini diantar sesuai jadwal, untuk dinikmati jamaah bersama pasangan, orang tua, anak, maupun pendamping,” imbuh Muchlis.
Muchlis juga menyoroti pentingnya percepatan distribusi kartu Nusuk, yang menjadi semacam “paspor perhajian” bagi jamaah. Hingga saat ini, belum seluruh jamaah menerima kartu tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: