TBC Masih Mengancam, Perlunya Penguatan Preventif dan Promotif Berbasis Local Wisdom

ILUSTRASI TBC Masih Mengancam, Perlunya Penguatan Preventif dan Promotif Berbasis Local Wisdom.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:TBC Kelenjar dan TBC Paru, Apa Perbedaannya?
BACA JUGA:111 RW di Surabaya Bebas TBC, Dinkes Lanjutkan Skrining dan Penemuan Kasus
LEMAHNYA PENDEKATAN PROMOTIF-PREVENTIF
Anggaran kesehatan Indonesia untuk TBC masih timpang: 75 persen dialokasikan ke pengobatan dan 25 persen untuk pencegahan (Kemenkes, 2023). Karena TBC merupakan penyakit komunitas yang membutuhkan pengobatan relatif lebih lama, sebaiknya pendekatan kemsayarakatan bersifat promotif dan preventif lebih diprioritaskan agar penambahan kasus TBC tidak meningkat.
Promosi kesehatan tidak harus formal, tetapi melalui pemberdayaan elemen-elemen masyarakat. Misalnya, kegiatan rutin pengajian, kegiatan kesenian ludruk, dan kegiatan Fatayat atau Muslimat.
Fokus pada pengobatan menyebabkan upaya promotif seperti kampanye hidup bersih, nutrisi, atau pengendalian polusi udara, faktor risiko utama TBC terabaikan.
BACA JUGA:5.000 Kasus TBC Belum Terdeteksi, Dinkes Surabaya Target Kasus Bisa Tereliminasi di 2030
BACA JUGA:Parah! 1.327 Anak Terjangkit TBC di Surabaya, Penderita Terpusat di Wilayah Utara
Di daerah perkotaan yang memiliki kadar udara yang buruk karena polusi sebaiknya diatasi karena dapat memperberat dan mempermudah terjadinya penyakit TBC pada masyarakat perkotaan. Contohnya, di Surabaya polusi udara menyumbang 20 persen kasus TBC anak (Dinkes Jatim, 2022).
Namun, tidak ada program spesifik untuk mitigasi risiko itu. Sektor pendidikan formal dapat dimanfaatkan dalam kampanye pencegahan TBC, penanaman nilai-nilai kesehatan di sekolah melalui program pendidikan kesehatan, dan olahraga lebih ditekankan tentang bahaya penyakit TBC.
Di sisi lain, program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang diandalkan pemerintah lebih banyak bersifat seremonial seperti senam massal atau pembagian masker, tanpa pendekatan berkelanjutan.
BACA JUGA:Kasus TBC di Surabaya Tembus 10.741 Penderita, Tahun Ini Naik 5 Persen
BACA JUGA:Upaya Pemerintah Indonesia Mengatasi TBC dengan Target Eliminasi 2030
Edukasi tentang TBC di sekolah-sekolah juga minim: hanya 30 persen SMA di Jawa Timur yang memasukkan materi pencegahan TBC ke dalam muatan lokal (survei PGRI Jatim, 2023).
DISKONEKSI DENGAN BUDAYA MASYARAKAT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: