Bank Sampah Jatim Terbanyak Nasional, Khofifah Ajak Warga Pilah Sampah Mulai dari Rumah

BACA JUGA:Khofifah Salurkan Bantuan Rp5,3 Miliar untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem di Mojokerto

Pelaksanaannya melalui pendekatan partisipatif, terstruktur, dan berkelanjutan. ”Saat ini sudah berjumlah 1.126 desa dan kelurahan berseri,” ujarnyi.

Hasilnya, Jawa Timur kini memiliki 5.170 bank sampah. Bahkan, jumlah itu terbanyak secara nasional. Unggul dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Bali.

Program Desa Berseri menggunakan pendekatan partisipatif dan berkelanjutan, dengan empat tingkat pencapaian: Pratama, Madya, Utama, dan Mandiri.

Program tersebut mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam penguatan kapasitas lokal.

Khofifah menyebut keberadaan fasilitas Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di TPA Benowo Surabaya sebagai salah satu contoh sukses pengelolaan sampah modern yang telah menjadi percontohan nasional.

BACA JUGA:Peringati Hari Pasar Modal Indonesia, Khofifah Ajak Masyarakat Cerdas Berinvestasi di Era Digital

BACA JUGA:Khofifah Serahkan Santunan untuk Korban Kecelakaan KA di Magetan, Tekankan Pentingnya Teknologi dan Keselamatan Perlintasan Sebidang

”Kalau pengelolaan sampah kita baik, lingkungan akan lebih bersih. Kalau lingkungan bersih, kita lebih sehat. Dan kalau sehat, kita bisa lebih produktif," imbuhnyi.

Pada 2023, total timbulan sampah nasional mencapai 69,9 juta ton. Namun baru 66,28 persen yang berhasil dikelola dengan baik.

Pemerintah menargetkan pengelolaan sampah 100 persen pada 2025. Termasuk 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan sampah.

Salah satu tantangan besar saat ini adalah sampah plastik, yang diperkirakan mencapai 800.000 ton per tahun. 

Khofifah menghimbau panitia Idul Adha agar tidak menggunakan plastik dalam pembagian daging kurban.

BACA JUGA:Borong Penghargaan, Gubernur Khofifah Perkuat Pondasi Ekonomi Syariah di Jatim

BACA JUGA:Khofifah Buka Pameran Pakasi 2025: Jatim Punya 4.000 Desa Mandiri

Sumber: