Alasan Boundaries Menyehatkan dan Tanda Tubuh Butuh Batasan

Penting juga untuk memaafkan diri sendiri ketika batasan itu dilanggar, baik oleh diri sendiri maupun orang lain. --Freepik
Sulit mengenali keinginan sendiri: Anda merasa bingung dengan identitas atau kesulitan membuat keputusan karena terlalu sering mengikuti kemauan orang lain.
Kecemasan meningkat dalam situasi sosial tertentu: Perasaan tegang, tidak nyaman, atau terpaksa dalam hubungan tertentu bisa menunjukkan tidak adanya batasan yang sehat.
Banyak yang keliru menganggap boundaries sebagai bentuk egoisme atau bentuk menjauh dari orang lain. Padahal, justru sebaliknya. Batasan memungkinkan relasi berjalan lebih jujur dan saling menghargai.
BACA JUGA:Toxic Positivity: Ketika Ucapan Positif Terasa Negatif
Seperti yang dijelaskan oleh Psikolog Klinis Dr. Dana Gionta dalam bukunya “Setting Boundaries”, menetapkan batasan membantu seseorang menjaga keseimbangan antara memberi dan menerima.
Dalam konteks kesehatan mental, batasan yang jelas bisa mencegah munculnya gangguan seperti stres kronis, kecemasan, bahkan depresi.
Banyak yang keliru menganggap boundaries sebagai bentuk egoisme atau bentuk menjauh dari orang lain. --Pexels
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Occupational Health Psychology (2017) menyebut bahwa individu yang mampu membatasi beban kerja dan menjaga waktu pribadi memiliki tingkat kepuasan hidup lebih tinggi. Juga risiko burnout lebih rendah.
BACA JUGA:Toxic Productivity, Ketika Obsesi Menjadi Produktif Berujung Burnout
Membangun batasan bukan perkara instan. Diperlukan refleksi diri dan keberanian untuk menghadapi reaksi orang lain. Langkah pertama adalah mengenali kebutuhan dan nilai-nilai personal.
Setelah itu, komunikasikan batasanmu dengan jelas dan tegas. Bukan dengan marah, tapi dengan konsisten.
Misalnya, “Saya tidak bisa membalas pesan di luar jam kerja,” atau, “Saya butuh waktu sendiri setelah hari yang panjang.”
BACA JUGA: Self-Talk, Mengapa Manusia Berbicara Pada Diri Sendiri?
Penting juga untuk memaafkan diri sendiri ketika batasan itu dilanggar. Baik oleh diri sendiri maupun orang lain.
Proses itu bukan tentang menjadi sempurna. Melainkan belajar menempatkan diri pada posisi yang aman dan nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: