Trenggalek Mengolah Kata: Dari Praktik ke Praktik yang Praktik

Sekitar 70 guru Kabupaten Trenggalek belajar kaidah penulisan dan bahasa. --Humas PKBI
HARIAN DISWAY - Siapa bilang pelajaran Bahasa Indonesia hanya milik guru bahasa? Di Kabupaten Trenggalek, puluhan guru nonbahasa justru dengan antusias membuktikan sebaliknya.
Selasa, 22 Juli 2025, aula Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Trenggalek tampak penuh semangat. Sebanyak 70 guru dari berbagai bidang ilmu berkumpul secara luring.
Mereka datang bukan untuk seminar matematika atau pelatihan IPA. Mereka datang untuk belajar bahasa: bahasa yang mereka gunakan sehari-hari, tetapi sering kali abai terhadap kaidahnya.
Kegiatan bertajuk "Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Guru Non-Bahasa" ini digelar Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim). Acara ini bukan hanya berlangsung tatap muka.
BACA JUGA:PPG Tahap II Bagi Guru Mapel Agama dan GTK Madrasah Dibuka Awal September 2025
BACA JUGA:Eks Staf Khusus Menaker Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Pengurusan TKA
Guru-guru tampak antusias memerhatikan materi di depan. --Humas PKBI
Sekitar 50 guru lainnya turut serta secara daring melalui Zoom. Total 120 guru dari Trenggalek bersatu dalam misi yang sama: memperbaiki kemahiran berbahasa.
"Kami sangat mengapresiasi antusiasme para guru yang hadir. Ini bukti bahwa bahasa bukan sekadar mata pelajaran, tapi alat berpikir dan menyampaikan ilmu di semua bidang," kata Dr. Puji Retno Hardinintyas, M.Hum, Kepala BBP Jatim, saat membuka kegiatan.
Retno menegaskan pentingnya kemampuan menulis karya ilmiah dengan ejaan dan diksi yang tepat. Ia juga memperkenalkan aplikasi Halo Bahasa yang bisa menjadi pendamping digital guru dalam mengecek kata baku. "Kadang kita bingung, 'praktek' atau 'praktik'? Nah, aplikasi ini bisa bantu kita," ujarnya sambil tersenyum.
Pembukaan kegiatan juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Trenggalek, Agoes Setiyono. Ia memberi semangat kepada para peserta dan mendukung langkah BBP Jatim.
BACA JUGA:Tunjangan Guru NonASN Naik Jadi Rp 2 Juta per Bulan!
BACA JUGA:Tunjangan Guru PAI NonASN Naik Jadi Rp 2 Juta, Rapelan Dibayarkan Sejak Januari 2025
"Mari kita gaungkan Trigatra Bangun Bahasa: Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing," kata Agoes penuh semangat. Ia yakin, peningkatan bahasa akan memperkuat daya ajar para guru.
Hari pertama kegiatan ini langsung tancap gas. Retno kembali naik panggung, kali ini sebagai narasumber pertama. Ia memaparkan kebijakan kebahasaan dan kesastraan di Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: