Sudah Saatnya Suroboyo Bus Punya Jalur Khusus

Penumpang naik Suroboyo Bus dari halte.- Alyara Hananda-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sudah waktunya transportasi publik SURABAYA memiliki jalur khusus. Langkah itu penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bergeser dari transportasi privat ke publik.
Ugal-ugalannya Suroboyo Bus di jalanan Surabaya mendapat sorotan banyak pihak. Tak sekadar evaluasi kru bus, Pemkot juga diminta untuk lebih serius dalam memprioritaskan transportasi publik miliknya.
”Sudah waktunya Suroboyo Bus dan transportasi publik punya jalur khusus,” kata Pakar Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Putu Rudy Setiawan kepada Harian Disway. Sebab, pemberian jalur khusus untuk transportasi publik itu sudah normal dan dilakukan banyak negara.
Jalur transportasi publik itu sudah seharusnya steril dari angkutan privat. ”Dan disitulah nilai lebih dari angkutan publik. Sehingga mampu memberikan layanan secara tepat waktu,” terangnya, Rabu, 10 September 2025.
BACA JUGA:Penumpang Suroboyo Bus Tembus 1,9 Juta, Desember Catat Rekor Penumpang Terbanyak
BACA JUGA:Suroboyo Bus Bebas Lampu Merah
Apakah itu layak dilakukan di Surabaya dengan kondisi beberapa ruas jalan yang memang sempit, Rudy mengatakan tetap layak.
Trans Jakarta yang ada di DKI telah melakukan itu sejak lama. Di beberapa ruas jalan, meski sempit tetap ada jalur khusus. Semula ada tiga jalur, setelah ada jalur khusus Trans Jakarta, jalur untuk kendaraan pribadi tinggal dua.
”Lalu kemudian jalan untuk kendaraan pribadi jadi macet kan. Tapi justru itu yang ingin disampaikan ke masyarakat,” paparnya. Bahwa jika ingin tidak terkena macet di jalanan, sudah seharusnya pakai transportasi publik.
Dengan sterilnya jalur, Suroboyo Bus akan mendapat banyak keuntungan. Dari segi pelayanan, jelas akan lebih nyaman karena terhindar dari risiko bergesekan dengan kendaraan lain. Kedua, jelas ada di perbedaan waktu. Dengan jalur khusus, Suroboyo Bus akan lebih cepat.
Forum Diskusi Transportasi Surabaya (FDTS) juga sependapat soal jalur khusus Suroboyo Bus. ”Idealnya memang ada jalur khusus, tetap untuk jangka pendek, yang terpenting saat ini evaluasi pelayanannya,” kata Anggota FDTS Echa Riyadi.
Catatan FDTS, dari pengalaman anggota naik Suroboyo Bus, memang beberapa kali merasakan sopir ugal-ugalan di jalan. ”Meski juga banyak yang tertib dan kalem,” paparnya.
Meski begitu, Echa menilai insiden ugal-ugalan itu bukan murni perkara sopir. Tapi juga banyak faktor. Salah satunya soal kurang jelasnya penanda pemberhentian bus.
”Ini yang seringkali membuat pengguna kendaraan pribadi tidak tahu. Kalau lokasi itu titik pemberhentian bus,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: