Gen Z: Denyut Digital Demokrasi

ILUSTRASI Gen Z: Denyut Digital Demokrasi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
APA yang terjadi ketika media sosial tidak hanya menjadi tempat berbagi gambar atau video, tetapi juga menjadi kekuatan yang menggerakkan perubahan sosial? Bagi generasi Z, media sosial telah menjadi ruang utama untuk berbicara tentang apa yang mereka yakini, memperjuangkan hak-hak mereka, dan menantang ketidakadilan.
John Allen Hendricks, ahli demokrasi partisipatif, berpendapat bahwa media sosial telah memberikan kesempatan bagi setiap individu –terutama kaum muda– untuk terlibat dalam proses politik secara langsung.
Bagi generasi Z, media sosial bukan sekadar sarana hiburan, melainkan juga alat penting untuk memperjuangkan perubahan dan meningkatkan kualitas demokrasi.
BACA JUGA:Borrowed Nostalgia: Kebangkitan Era 90-an di Kalangan Gen Z
BACA JUGA:Bonus Demografi, Gen Z, dan Tantangan SDM
Bagi mereka, media sosial telah menjadi denyut nadi dari setiap gerakan sosial. Tumbuh dalam dunia yang terhubung secara digital, generasi Z tidak hanya mengandalkan teknologi untuk hiburan, tetapi juga untuk membentuk masa depan mereka.
Peristiwa-peristiwa dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bagaimana media sosial telah berfungsi sebagai alat penggerak bagi perubahan sosial yang signifikan, mulai protes di Nepal hingga di Prancis.
Di Nepal, misalnya, pemerintah memblokir 26 platform media sosial, termasuk Facebook dan Instagram, sebagai respons terhadap meningkatnya protes.
BACA JUGA:Demo Mahasiswa Bukti Gen Z Bukan Generasi Apatis
BACA JUGA:AI dan Gen Z: Bencana atau Oasis?
Protes yang dimulai dengan tagar #NepoKids –yang mengkritik gaya hidup mewah anak-anak pejabat– cepat berkembang menjadi gerakan yang menuntut reformasi politik dan antikorupsi.
Meski pemerintah berusaha membatasi ruang digital, media sosial tetap menjadi saluran utama bagi generasi Z untuk mengorganisasi aksi, berbagi informasi, dan memperjuangkan hak mereka. Protes itu akhirnya mengarah pada pengunduran diri perdana menteri Nepal.
Jika ada yang bisa kita pelajari, meski dibatasi, kekuatan digital generasi Z tetap mampu memengaruhi dunia nyata.
BACA JUGA:Darurat Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kebahagiaan Gen Z
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: