Bonus Demografi, Gen Z, dan Tantangan SDM

Bonus Demografi, Gen Z, dan Tantangan SDM

ILUSTRASI bonus demografi, genZ, dan tantangan SDM.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

PADA era persaingan global yang kian sangat kompetitif, faktor-faktor seperti pendidikan yang berkualitas, pelatihan keterampilan, dan lingkungan bisnis yang kondusif menjadi penentu utama apakah negara piawai mengelola keunggulan komparatif yang dimiliki. 

Dengan demikian, isu terpenting dalam rangka pembangunan ekonomi sebuah bangsa adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Terutama kemampuan SDM suatu negara dalam menghadapi persaingan global untuk meraih kemajuan di berbagai bidang. 

Terdapat keterkaitan yang merujuk pada dua isu demografi, yakni penduduk usia produktif dan penduduk usia nonproduktif. 

BACA JUGA:Bonus Demografi di Era Indonesia Emas 2045, Berkah atau Musibah?

BACA JUGA:Sambut Bonus Demografi, Alumni IPNU Dorong Pelajar Profesional dan Berkarakter

Penduduk usia produktif merupakan penduduk yang berusia rentang 15 tahun hingga 65 tahun. Lalu, penduduk usia nonproduktif adalah penduduk yang berusia kurang dari 15 tahun dan lebih dari 65 tahun. 

Istilah ”bonus demografi” kali pertama diperkenalkan ekonom Harvard, David Bloom dan David Canning. Frasa itu secara deskriptif menggambarkan terjadinya ledakan penduduk usia kerja/produktif. 

Dalam pengertian lain, populasi penduduk usia produktif di suatu negara lebih besar daripada populasi penduduk usia tidak produktif.

BACA JUGA:Menuju Indonesia Emas 2045: Kepemimpinan Nasional-Strategis dan Tantangan Bonus Demografi

BACA JUGA:Cita-Cita Menkes Budi untuk Indonesia Jadi Negara Maju, Menyongsong Masyarakat Sehat dalam Bonus Demografi

Muncul pertanyaan, apakah fenomena bonus demografi selalu menguntungkan dan membawa keberkahan ataukah justru menjadi ”musibah” bagi perekonomian negara? 

Sebab, proses terbentuknya bonus demografi sangat bergantung pada kerja keras pemerintah dalam mengelola fenomena bonus tersebut yang bakal berlangsung pada 2030 hingga puncaknya di 2040.

TANTANGAN GEN Z

Usia produktif yang dimaksud identik dengan generasi digital, yakni generasi Z (usia 11–26 tahun) dan generasi milenial (usia 27–42 tahun). Generasi itu banyak dimanjakan oleh kemajuan internet, kecanggihan teknologi informasi, media sosial, dan gawai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: