Ternyata Pikiran dan Mood Kita Bisa Diatur Hormon

Hormon bisa menjadi teman sekaligus musuh bagi pikiran kita. Mereka mengatur keseimbangan yang rapuh antara tenang dan cemas, bahagia dan murung. --iStockphoto
Estrogen bahkan bisa melindungi neuron dari kerusakan dan merangsang pertumbuhan neuron baru di hipokampus, bagian otak yang berhubungan dengan memori dan emosi.
BACA JUGA: 7 Contoh Sunday Reset, Rahasia Minggu Tenang Biar Senin Nggak Bikin Stres
BACA JUGA: 6 Ide Beraktivitas Menyenangkan Tanpa Gadget untuk Mengurangi Stres dan Cemas
Ketika kadar estrogen menurun saat menopause, banyak perempuan melaporkan “brain fog” atau sulit berkonsentrasi “Estrogen bersifat melindungi otak. Saat kadar hormon ini turun, koneksi antar-sel saraf juga ikut menyusut,” ujar Ismail.
Saat seseorang stres, otak melepaskan hormon kortisol lewat sistem yang disebut HPA axis (hipotalamus–pituitari–adrenal). Dalam jangka pendek, kortisol membantu tubuh bertahan.
Tapi jika stres berlangsung terus-menerus, kadar kortisol tinggi bisa merusak neuron di hipokampus dan amigdala. Menyebabkan sulit fokus, mudah marah, hingga depresi.
Oksitosin dilepaskan saat melahirkan, menyusui, atau bahkan saat kita berpelukan. Hormon itu membantu membangun rasa aman dan kedekatan sosial, serta menurunkan kadar stres.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa terapi hormon estrogen atau testosteron dapat membantu memperbaiki suasana hati pada orang tertentu, meski efeknya tidak sama untuk semua orang. --freepik.com
BACA JUGA: 5 Aktivitas yang Bisa Memunculkan Kebiasaan Membaca
BACA JUGA: Dehidrasi Kronis Bisa Ganggu Aktivitas, Kenali Gejala dan Solusinya
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa oksitosin bisa membuat seseorang lebih ramah, dermawan, dan mudah percaya pada orang lain.
Ketika para ilmuwan makin memahami bagaimana hormon memengaruhi pikiran, harapan untuk terapi baru pun terbuka. Obat seperti Brexanolone, yang meniru hormon allopregnanolone, terbukti sangat efektif untuk mengobati depresi pascamelahirkan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa terapi hormon estrogen atau testosteron dapat membantu memperbaiki suasana hati pada orang tertentu. Meski efeknya tidak sama untuk semua orang.
“Kita tahu hormon memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental. Tapi kita masih perlu memahami bagaimana cara kerjanya secara detail. Agar bisa menemukan pengobatan yang benar-benar efektif,” kata Ismail.
BACA JUGA: Mengenal Biblioterapi: Terapi Jiwa yang Efektif Lewat Aktivitas Membaca
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: