Google Developer Groups Gandeng Kampus di Surabaya, Kembangkan Teknologi AI Lewat DevFest 2025
Google Developer Groups gandeng kampus dan Konjen Amerika di Surabaya untuk mengembangkan teknologi AI lewat DevFest 2025. - Ilmi Bening - Harian Disway
DevFest Surabaya 2025 tersebut diikuti oleh 750 developer dari berbagai kota. Juga menghadirkan puluhan pembicara yang ahli di bidang AI.
Developer tersebut terdiri atas profesional dan mahasiswa. Pun, tersedia workshop tentang AI untuk level pemula, menengah, dan expert.
Lewat workshop itu, peserta dapat melakukan praktik langsung, mengikuti sesi teknis yang lebih mendalam, serta memperluas jaringan dengan para profesional industri, akademisi, dan komunitas teknologi di Surabaya.
BACA JUGA:Untag Surabaya Raih Rekor MURI Lewat Komik AI Bertema Patriotisme
BACA JUGA:ITS Ciptakan Lampu Lamusa, Bantu Nelayan Lamongan Naikkan Hasil Tangkapan
DevFest Surabaya 2025 menyuguhkan beragam materi yang selaras dengan tren teknologi terbaru. Meliputi pengembangan aplikasi web dan mobile, kecerdasan buatan, machine learning, data science, Internet of Things, DevOps, hingga inovasi amplified AI.
Selain menjadi ruang untuk belajar, DevFest Surabaya 2025 turut menghadirkan program Call for Speakers. Ditujukan bagi talenta teknologi di Jawa Timur.
Inisiatif itu memberikan peluang bagi para praktisi, peneliti, hingga profesional dengan berbagai level pengalaman untuk menyampaikan pengetahuan, penelitian, dan inovasi mereka kepada komunitas developer di wilayah tersebut.
“Google adalah perusahaan Amerika yang paling maju di dunia. Kami dari Konsul Jenderal Amerika di Surabaya bangga sekali mendukung kegiatan ini. Semua pihak dapat merayakan teknologi dan inovasi Amerika,” papar Chris Green, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya.
BACA JUGA:INDEX 2025 PCU, Saat Desain Interior dan AI Bertaut dalam Harmoni Digital
BACA JUGA:Inovasi Mahasiswa Petra Christian University Jawab Tantangan Zaman Lewat AI dan IoT
Joan Santoso, Direktur Riset dan Inovasi ISTTS menambahkan, mahasiswa akan banyak belajar mengenai AI dan Google Cloud dari sisi pengembangan dan teknis.
“Sebagai future developer, mahasiswa akan mendapatkan insight dari praktik industri langsung. Jadi tidak hanya dari akademisi. Bahkan berhadapan dengan case di workshop,” tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: