OpenAI Bantah Tampilkan Iklan di ChatGPT
OpenAI baru membantah tuduhan bahwa ChatGPT menyisipkan iklan komersial.--hindustantimes
Menurut McAuley, rekomendasi tersebut bertujuan membantu pengguna menemukan fungsi aplikasi pihak ketiga secara lebih alami saat menggunakan ChatGPT.
Meski begitu, sejumlah pengguna tetap merasa keberatan. Mereka menilai bahwa munculnya nama merek dalam percakapan yang tidak relevan, apalagi tanpa permintaan, tetap terasa seperti iklan terselubung, meski tidak diberi label sebagai iklan.
OpenAI Sementara Nonaktifkan Rekomendasi Aplikasi
Merespons kekhawatiran tersebut, Mark Chen, Chief Research Officer OpenAI, mengakui bahwa cara rekomendasi aplikasi itu muncul “belum ideal.” Ia mengonfirmasi bahwa OpenAI telah menonaktifkan fitur tersebut untuk sementara waktu.
BACA JUGA:OpenAI Rilis Model Bahasa Besar Open-Weight Baru untuk Pertama Kalinya Sejak 2019
BACA JUGA:AI Eksperimental Milik OpenAI Raih Medali Emas di Olimpiade Matematika Internasional
Chen menambahkan bahwa perusahaan kini sedang meningkatkan akurasi sistem. Juga menyiapkan kontrol yang memungkinkan pengguna mengurangi atau bahkan menonaktifkan rekomendasi secara penuh.
“Perlu ditekankan lagi bahwa OpenAI tidak menguji iklan,” ujar Nick Turley, Kepala ChatGPT. Ia menegaskan bahwa tidak ada eksperimen iklan yang berjalan dalam perusahaan.
Turley juga mengatakan bahwa tangkapan layar yang beredar di internet tidak mencerminkan fitur resmi atau uji coba yang sedang aktif.

ChatGPT dituduh menyisipkan iklan. OpenAI pun bereaksi dengan bantahan keras.--Chat4Gpt
Ia menambahkan bahwa jika suatu hari OpenAI memutuskan untuk memasukkan iklan ke dalam layanan, hal itu akan dilakukan dengan sangat hati-hati dan transparan. Demi menjaga kepercayaan pengguna.
BACA JUGA:OpenAI Siapkan Model Open-Source
BACA JUGA: OpenAI Tolak Tawaran Akuisisi Elon Musk Senilai USD 97,4 Miliar
Jadi, kontroversi itu muncul karena kesalahpahaman antara rekomendasi aplikasi mitra dan dugaan iklan berbayar.
OpenAI kini telah menonaktifkan fitur tersebut sementara dan berkomitmen memperbaikinya. Meski begitu, perdebatan mengenai batas antara rekomendasi fungsional dan iklan terselubung kemungkinan masih akan berlanjut.
Terutama di tengah meningkatnya sensitivitas pengguna terhadap privasi dan pengalaman bebas unsur komersial. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: