Sound of Borobudur for Kids, Ketika Relief Menjadi Guru Musik bagi Generasi Digital

Sound of Borobudur for Kids, Ketika Relief Menjadi Guru Musik bagi Generasi Digital

Trie Utami, inisiator gerakan Sound of Borobudur yang digagas sejak 2016.-Sound of Borobudur-

BACA JUGA:Borobudur, Mitos Stupa, dan Tugas Menteri

Forum-forum ilmiah tersebut memperkuat posisi Borobudur dalam kajian musik dunia. Sekaligus memunculkan gagasan untuk menyebarluaskan temuan itu ke masyarakat luas. Termasuk anak-anak.

Dan dari situlah Sound of Borobudur for Kids menemukan bentuknya. Teknologi AI dimanfaatkan untuk mengolah visual, suara, dan narasi agar lebih mudah dipahami oleh anak-anak yang tumbuh di era digital.

Pendekatan itu dipilih agar warisan budaya tidak terasa jauh atau kuno. Melainkan dekat dengan keseharian mereka.

“Anak-anak hari ini hidup di dunia teknologi. Maka, warisan budaya harus disampaikan dengan bahasa zamannya. Tanpa kehilangan kedalaman makna," ujar Dr. Redy.

BACA JUGA:Sutanto Mendut Kritisi Kebijakan Pemerintah Soal Tiket Candi Borobudur

BACA JUGA:Harga Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu Untuk Pelancong Lokal

Dalam program itu, Dr. Redy yang juga menjabat Ketua Kompartemen Kebudayaan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya berperan sebagai pengembang utama materi Sound of Borobudur.

Ia memasukkannya ke dalam berbagai kemasan edukasi berbasis AI. Program tersebut melibatkan civitas akademik Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya sebagai bagian dari proses pengembangan konten.

Selain video edukasi, Sound of Borobudur juga tengah mempersiapkan peluncuran buku Sound of Borobudur.

Buku itu disusun melalui kerja sama dengan Universitas Brawijaya dan akan diterbitkan oleh Intrans Publishing.

BACA JUGA:E-Inobus, Bus Listrik Produksi PT INKA, Unjuk Gigi di Borobudur

BACA JUGA:BRI Jazz Gunung Indonesia 2025, Kua Etnika Sajikan Doa Musik untuk Djaduk Ferianto

Isinya dirancang sebagai rujukan akademik sekaligus bacaan populer. Yang merangkum riset relief, proses rekonstruksi alat musik, hingga refleksi kebudayaan Sound of Borobudur dalam konteks global.

Trie Utami menekankan pentingnya mengenalkan warisan itu sejak dini. Menurutnya, ketika anak-anak mengetahui bahwa leluhurnya pernah menjadi bagian dari sejarah musik dunia, rasa bangga dan kesadaran budaya akan tumbuh secara alami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: