KTT Iklim Dunia dan COP28 Tahun 2023: Mengatasi Dampak Perubahan Iklim sebagai Tanggung Jawab Bersama

Kamis 28-12-2023,14:47 WIB
Oleh: Wisnu Wibowo & Jusuf Irianto

Keterlibatan BI mendorong transisi menuju ekonomi hijau patut diperhatikan dengan berbagai skema atau inisiatif yang telah dikembangkan. Berbagai inisiatif yang dirumuskan BI melibatkan atau bekerja sama dengan mitra dan otoritas terkait baik di dalam maupun di luar negeri.

BI juga sangat aktif dalam berbagai forum dan mengajukan gagasan serta inisiatif ekonomi hijau. Inisiatif melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Terakhir, BI mengajukan konsep ekonomi hijau dalam forum terkait dengan rangkaian di dalam kegiatan Presidensi G20 tahun 2022.

Bank sentral di awal 2022 telah mendeklarasikan BI Green Financial and Institutional Framework yang mencakup dua pilar. Pilar pertama adalah aspek hijau dalam bauran kebijakan dan pilar kedua merupakan dukungan terhadap kelembagaan hijau.

Kedua pilar itu bertujuan mendukung sistem keuangan yang stabil, inklusif, berkelanjutan, resiliensi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara efektif, termasuk melalui inisiatif kebijakan. Inisiatif kebijakan BI, antara lain, dalam bentuk green loan to value yang digunakan untuk pembiayaan properti dan kendaraan yang ramah terhadap lingkungan. 

Selain itu, BI telah menetapkan kebijakan ekonomi-keuangan yang bersifat inklusif dan hijau sebagai satu dari lima bauran kebijakan utama. Empat bauran kebijakan lainnya mencakup kebijakan tentang moneter, makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, dan pendalaman pasar uang.

Secara konsisten BI melanjutkan penguatan kebijakan ekonomi dan keuangan hijau yang bertujuan memitigasi berbagai risiko atas terganggunya stabilitas sistem keuangan. Sebab itu, BI terlibat aktif mendorong transisi ke ekonomi hijau di Indonesia. Berbagai inisiatif bank sentral telah diadakan bekerja sama dengan otoritas terkait baik di dalam maupun di luar negeri.

Dalam satu dekade terakhir ini, BI aktif pula pada berbagai green initiatives. Inisiatif dilakukan secara kolaboratif dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah dan perbankan nasional serta stakeholder dari mancanegara, melalui berbagai forum –baik tingkat nasional maupun internasional.

Sebagai pemegang mandat Presidensi G20 pada tahun 2022, pemerintah juga telah memberikan kesempatan luas dengan melibatkan peran berbagai pihak. Dalam rangkaian kegiatan Presidensi G20, terdapat agenda utama yang berfokus pada tiga hal, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.

Pemerintah terus berkomitmen dan menegaskan bahwa transisi perekonomian nasional menuju ekonomi hijau secara berkelanjutan merupakan tanggung jawab bagi semua pihak. 

Dengan bekal literasi memadai tentang ekonomi hijau, seluruh elemen dalam masyarakat dapat lebih mudah terlibat dengan peran spesifik dalam setiap inisiatif. Semua keterlibatan itu bertujuan membangun masa depan kehidupan manusia lebih baik serta terlepas dari berbagai ancaman, termasuk dari perubahan iklim yang destruktif.

Keterlibatan semua unsur dalam masyarakat tersebut tentu selaras dengan pandangan pebisnis masyhur dari AS, yakni Elon Musk, yang telah dikutip di bagian awal tulisan ini. Sebagai manusia, kita semua ikut bertanggung jawab untuk bersama-sama mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan lingkungan sebagai habitat manusia. Penyelesaian terhadap berbagai masalah akibat perubahan iklim merupakan tanggung jawab bersama.

Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, lingkungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya terus diupayakan menjadi lebih baik dan berkualitas secara berkelanjutan. Semoga. (*)

 


Wisnu Wibowo, dosen di Departemen Ilmu Ekonomi FEB Universitas Airlangga-Dok Pribadi-


Jusuf Irianto, wakil dekan dan guru besar di Departemen Administrasi Publik FISIP Universitas Airlangga-Humas Unair-

 

Kategori :