IDI Minta Pemerintah Selektif Datangkan Dokter Asing, Masyarakat Indonesia Tak Boleh Jadi Objek Pasar

Minggu 07-07-2024,22:25 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

BACA JUGA:Persebaran Dokter Belum Merata (5) : Gebrakan Kampus Swasta Jawab Kebutuhan

Itu alasan pertama. Yang kedua, penggunaan jasa dokter asing diyakini bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Sebagaimana yang diungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan pada Mei 2024

Budi berharap naturalisasi dokter tersebut bisa memberikan dampak baik. Ibaratnya seperti naturalisasi pemain asing di tim nasional sepak bola Indonesia. “Kenapa tim Indonesia sekarang jauh lebih bagus dibandingkan yang dulu? Menurut saya karena masalah kualitas. Indonesia sekarang mengambil pemain asing yang dinaturalisasi," jelasnya.


Acara orasi disampaikan oleh Mantan Rektor UNAIR periode 2002-2006 Prof. Dr. Med. Puruhito, Sp.B.(K)--

Ketiga, karena jumlah SDM yang tidak merata. Maka penambahan tenaga kerja asing di bidang kesehatan diperlukan untuk meratakan sebaran dokter di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, rasio dokter spesialis dalam negeri cuma 0,12/1.000 penduduk.

BACA JUGA:Persebaran Dokter Belum Merata (3) : Dokter Baru Harus ke Daerah

BACA JUGA:Persebaran Dokter Belum Merata (1): Jatim Butuh 17 Ribu Dokter

Permasalahan tersebut juga pernah disinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tanggal 24 April 2024. Jumlah dokter spesialis di Indonesia masih kurang. Bahkan, menempati urutan 147 di dunia.

Menurut Budi, Indonesia butuh waktu 20 tahun untuk mengejar ketinggalan standar rasio dokter sesuai acuan WHO, khususnya untuk dokter spesialis. Keempat, penambahan dokter asing di Indonesia bertujuan untuk membantu menyelamatkan penderita penyakit jantung dan stroke. 

“Bukan masalah saing-saingan,” tandas Budi. Sebab, dua penyakit itu menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kini, tercatat 300 ribu orang yang kena stroke, 250 ribu yang kena serangan jantung, dan 6.000 bayi yang kemungkinan besar meninggal tiap tahun.

BACA JUGA:Persebaran Dokter Belum Merata (2) : Terkendala Biaya dan Demografi

BACA JUGA:Persebaran Dokter Belum Merata (4) : Fakultas Kedokteran Boleh Tambah Kuota

Kelima, kehadiran dokter asing diyakini bisa meningkatkan kompetensi dokter lokal. Sebagaimana yang pernah terjadi ketika 22 tenaga medis dari Arab Saudi ikut dalam operasi jantung gratis bagi pasien tidak mampu di Sumatera Utara, pada 27 Mei 2024. Mereka turut memberi pelatihan kepada para dokter muda.

Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) angkat bicara. Mereka meminta pemerintah lebih selektif terkait kebijakan mendatangkan dokter asing. “Jangan sampai masyarakat itu hanya menjadi objek market bagi dokter asing, yang kita tidak tahu siapa yang mau datang ke Indonesia, itu yang harus dikedepankan,” kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi, kemarin.


Calon dokter muda Unair menjalani program Desa Binaan di SMPN 2 Semanding, Desa Genaharjo, Kabupaten Tuban, pada Mei 2024.-Dokumen FK Unair-

BACA JUGA:Persebaran Dokter Belum Merata (7-habis) : Lawan Stigma Buruk dengan Peningkatan Kualitas

Kategori :