Di Singapura Ada Pelatih Spesialis Bunda Keguguran, Ini yang Dilakukan untuk Sembuhkan Luka
DI SINGAPURA ada pelatih khusus untuk korban keguguran, ini yang dilakukannya untuk sembuhkan luka bunda. Ini adalah Vernessa Chuah dan buah hatinya.-CNA Lifestyle-
BACA JUGA: Awas, Sibling Bullying Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental di Masa Depan
Belajar dari pengalaman masa lalu, Chuah memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai dosen. Dia bahkan tinggal bersama orang tuanya. Semua do's and don’ts kehamilan dia turuti.
Chuah ingat betul. Dia pergi ke dokter kandungan pada pekan ke-12. Sang bayi, yang biasanya aktif, tiba-tiba terdiam. ’’Saat itu, aku merasa bahwa aku sudah tahu apa yang akan terjadi,’’ tutur dia.
Bayinya divonis mengalami omphalocele. Kasus di mana organ perut dan usus janin berkembang di luar perut. Dengan isak tangis dan air mata hampa, Chuah menggugurkan sang bayi.
BACA JUGA: Serena Williams Pamer Kehamilan Kedua di Met Gala 2023
Pelatihan Ontologi
DI SINGAPURA ada pelatih khusus untuk korban keguguran, ini yang dilakukannya untuk sembuhkan luka bunda. Ini adalah Vernessa Chuah dan buah hatinya.-CNA Lifestyle-
Kini, Chuah berstatus sebagai ibu Elvanna, gadis cilik cantik yang lahir pada 2019. Ya, setelah keguguran tiga kali, Chuah akhirnya dikaruniai buah hati yang sehat.
Namun, pengalaman dia yang sangat menyakitkan membuatnya tergerak. Untuk membantu sesama bunda yang ditimpa nasib tragis seperti dirinya.
Chuah mempelajari pendekatan yang disebut pelatihan ontologi. Yang diklaim bisa meningkatkan kepedulian terhadap keguguran.
BACA JUGA: Alasan Rihanna Umumkan Kehamilan Kedua di Halftime Show
Dia ingin membantu para ibu mengatasi duka dan trauma yang timbul setelah kejadian itu. Serta memberikan dukungan emosional dan psikologi kepada mereka yang baru saja mengalami kehilangan besar.
DI SINGAPURA ada pelatih khusus untuk korban keguguran, ini yang dilakukannya untuk sembuhkan luka bunda. Ini adalah jurnal Vernessa Chuah yang dibukukan. -Vernessa Chuah -CNA Lifestyle
’’Secara spesifik, aku ingin menjadi pelatih spesialis ibu keguguran. Aku ingin mengubah cara pandang perempuan terhadap duka. Dan membantu mereka move on dengan membawa harapan,’’ tutur Chuah.
’’Profesi seperti ini banyak di negara Barat. Tapi di Asia tidak ada, imbuh dia.
BACA JUGA: Zendaya Tanggapi Rumor Hamil: Selalu Ada yang Mengada-Ada Tiap Minggu!
Saat riset, Chuah menemukan bhawa 15-20 persen kehamilan berakhir dengan keguguran. Dan 90 persen di antaranya karena kelainan kromosom pada janin. Karena penyebabnya tidak diketahui, maka perempuan cenderung menyalahkan diri sendiri. Nah, dengan pelatihan ontologi, diharapkan hal serupa tidak terjadi lagi.
Pelatihan ontologi berbeda dengan konseling. Dalam pelatihan ontologi, psikolog bakal meneliti dulu apa yang terjadi sebelum memberikan saran. Tidak ada kebutuhan untuk ’’memperbaiki’’ masalah atau memberi solusi. Karena memang tidak ada yang salah.
’’Lebih ke mempertanyakan beberapa hal. Kemudian mengakui dan menerima bahwa kehilangan itu memang terjadi. Lalu berusaha move on dari kedukaan,’’ jelas Chuah.
BACA JUGA: Sophie Turner (Akhirnya) Mengonfirmasi Hamil Anak Kedua
Dia juga tidak pernah berkaca pada pengalaman dia sendiri untuk menerapi klien. ’’Hanya karena aku pernah keguguran, bukan berarti aku sepenuhnya memahami orang lain. Tiap perjalanan duka itu berbeda,’’ lanjut dia.
Pelatihan Chuah terdiri dari minimal enam kali sesi one-to-one dengan klien. Tak hanya di studio. Dia kerap menerapi pasien di luar ruangan. Misalnya di Singapore Botanic Garden.
Sesi berdurasi 90 menit itu terdiri dari 30 menit creative arts (menggambar atau menulis jurnal), dan sejam ngobrol. Per sesi dihargai SGD 180. Atau setara dengan Rp 2 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: cna lifestyle