Sering Diremehkan, Waspada Cacar Air Bisa Menimbulkan Komplikasi Berat bagi Penderitanya
Tangkapan layar materi Dr Anggraini Alam SpA(K) mengenai salah satu anak yang kakinya kesulitan bergerak akibat terjangkit cacar air. --
HARIAN DISWAY - Cacar air merupakan salah satu penyakit yang menyerang kulit. Cacar air biasanya ditandai dengan munculnya ruam pada kulit yang terasa gatal.
Penyakit ini bisa muncul karena masuknya virus bernama Varicella zoster yang menginfeksi kulit.
Ketua Unit kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI, Dr Anggraini Alam, SpA(K) mengatakan cacar air termasuk penyakit golongan ringan.
BACA JUGA: Cuaca Surabaya Semakin Panas! Lakukan Beberapa Tips Ini Agar Tidak Gampang Sakit
Namun, penyakit ini mudah menular. Angka kematian akibat cacar air juga tergolong rendah. Dari 60 ribu kasus, ada satu kematian yang terjadi. Sementara penyembuhannya tergolong cepat. Sekitar 4-7 hari.
Meski begitu, Anggraini pernah menemukan sejumlah kasus anak yang mengalami komplikasi berat akibat cacar air.
Gejala awal penderita cacar air memang tergolong ringan. Mulai dari demam, gatal-gatal, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Biasanya gejala ini muncul sejak 10-21 hari sejak virus masuk ke dalam tubuh penderita.
BACA JUGA: Cara Mudah Menangani Penyakit Lato-Lato atau Cacar Sapi ala Dokter Indro Cahyono
Bila tidak segera ditangani, cacar air bisa menyebabkan berbagai komplikasi yang berat. Seperti pneumonia (radang paru-paru), hepatitis (radang pada hati), dan arthritis (pembengkakan pada nyeri).
Selain itu, Anggraini menjumpai secara langsung beberapa pasiennya yang mengalami komplikasi berat akibat cacar air.
“Pada 15 Juli 2020, saya pernah menemukan seorang anak yang kakinya tidak dapat berjalan. Setelah diperiksa, dia terjangkit cacar air,” tuturnya.
“Bahkan saya juga pernah menjumpai seorang anak yang mengalami penurunan kesadaran. Karena virus ini sampai menyerang saraf pusat hingga mengakibatkan pasien meninggal dunia,” sambungnya.
Oleh karena itu, Anggraini menegaskan bahwa vaksinasi sangat penting. Karena pencegahan lebih baik dibandingkan menjadi sakit. (Wehernius Irfon)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: