Tidak Hanya Sukse Berbisnis, Berikut Karya Lain Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo
Profil Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu, yang tidak hanya aktif dalam dunia bisnis namun juga aktif dalam beberapa karya lainnya seperti menulis buku. Apa saja? --IG @mooryatisoedibyo
HARIAN DISWAY - Mooryati Soedibyo meninggal dunia di usia 96 tahun pada Rabu, 24 April 2024 dini hari. Pengusaha kelahiran 5 Januari 1928 tersebut merupakan salah satu keturunan Kasunanan Surakarta.
Sosok Mooryati dikenal masyarakat sebagai pendiri Mustika Ratu yang memproduksi jamu dan kosmetik dari bahan tradisional. Mooryati juga sempat mengelola yayasan Puteri Indonesia bahkan pernah menjadi seorang politisi.
Tidak hanya itu, Mooryati aktif menulis buku sejak 1998. Buku pertama yang ditulisnya berjudul Alam Sumber Kesehatan: Manfaat dan Kegunaan. Buku yang diterbitkan pada 1998 yang berisi tentang sumber kesehatan dari bahan-bahan organik.
BACA JUGA: Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Tutup Usia, Ini Profil dan Perjalanannya di Dunia Bisnis
Pada tahun yang sama, ia bersama dengan Setiawan Dalimartha menulis buku Perawatan Rambut dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. Selain itu, Mooryati menulis buku tentang adat di Indonesia berjudul Pengantin Indonesia: upacara adat, tata busana, dan tata rias.
Mooryati juga menulis buku yang berjudul Busana Keraton Surakarta Hadiningrat dan Paramasastra Gagrag Anyar Basa Jawa pada 2001. Pada 2004, Mooryati beserta dua rekannya menulis buku. Berjudul Analisis Kontrastif Kajian Penerjemah Frasa Nomina.
Pada 2011 menerbitkan buku yang berjudul Transforming Woman’s Voices: Catatan Pengalaman 5 Tahun Pejuang Perempuan di Parlemen. Buku ini ditulis setelah beliau pernah menjadi Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2004-2009.
BACA JUGA: Meninggal di Usia 32 Tahun, Ini Profil Influencer Stevie Agnecya
Pada tahun berikutnya, Mooryati menulis buku Family Business responses to future competition. Pada 2016 ada buku Menerobos Tradisi, Memasuki Dunia Baru: The Untold Story.
Buku tersebut sekaligus menjadi karya terakhir yang ditulis oleh Mooryati. Buku-buku karya Mooryati menjadi salah satu jejak penting yang mewarnai perjalanan kariernya.
Menempati posisi 7 dari 99 perempuan paling berpengaruh pada 2007 versi Globe Asia, Mooryati membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi sosok yang inspiratif bagi masyarakat Indonesia melalui karya-karyanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber