Urgensi Penerapan Green Human Resources Management di Indonesia

Urgensi Penerapan Green Human Resources Management di Indonesia

ILUSTRASI Urgensi Penerapan Green Human Resources Management di Indonesia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

DALAM beberapa dekade belakangan, isu perubahan iklim dan lingkungan menjadi tema bahasan menarik, baik di kalangan praktisi maupun para akademisi. Terutama pasca dihelatnya Paris Climate Agreement 2015, kemudian diikuti dengan Glasgow Climate Pact pada 31 Oktober–13 November 2021 di Glasgow, Inggris. 

Itu telah menyatukan kesepahaman dan menunjukkan komitmen negara-negara di dunia untuk mengatasi perubahan iklim dan dampak negatifnya, terutama terhadap perekonomian sehingga negara-negara di dunia mulai mendorong pengembangan green economy (GE). 

Wacana GE sebenarnya sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam rencana investasi dan kebijakan komprehensif (CIPP) yang diluncurkan pada November 2023, Indonesia menargetkan untuk membatasi puncak emisi karbonnya pada 2030 dan mencapai net zero emission (NZE) di 2060. 

BACA JUGA:Awas, Jangan Asal Berbisnis kalau Belum Tahu Green Washing!

BACA JUGA:Green Banking, Upaya Mewujudkan Dunia Menuju Nirpolusi

Tepatnya, berdasar Peraturan Pemerintah No 79 Tahun 2014 dan Peraturan Presiden No 22 Tahun 2017, Indonesia telah memiliki target penggunaan energi terbarukan minimum sebesar 23 persen pada 2025 dan 31 persen di 2050.

Terlebih, berdasar catatan environmental performance index (EPI) pada 2018, Indonesia telah ditempatkan di peringkat ke-133 dari 180 negara dengan skor 46,92 (Yale University and Columbia University, 2018). 

Hal itu mengindikasikan adanya masalah lingkungan seperti polusi udara, perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, deforestasi, dan kerusakan lingkungan (Akter et al., 2018; Zheng et al., 2021) yang perlu mendapat perhatian. 

BACA JUGA:Darurat Iklim Memanggil Pemimpin Berkecerdasan Ekologis (1): Menuju Green Leadership

Oleh karena itu, kini banyak perusahaan mulai mengintegrasikan praktik-praktik ramah lingkungan ke dalam strategi mereka yang berorientasi green human resource management (GHRM). 

Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek manajemen sumber daya manusia,  perusahaan akan mendukung sustainability environment

Tidak dapat disangkal bahwa kepedulian terhadap isu-isu lingkungan belakangan ini menjadi topik yang sangat populer dan relevan. Kepedulian pada perubahan iklim dan lingkungan stakeholders menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan-perusahaan. 

GHRM bertujuan mempromosikan green culture perusahaan agar dapat memberikan dorongan kepada pekerjanya dalam menerapkan konsep ramah lingkungan (Darvishmotevali & Altinay, 2022). 

GHRM tidak hanya melibatkan peningkatan kesadaran akan pengelolaan lingkungan, tetapi juga mencakup kesejahteraan sosial ekonomi organisasi dan karyawan secara umum. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: