FGD Kemendiktisaintek dan Bappenas 24-25 September 2025: Membangun Industri yang Berdampak bagi Masyarakat

ILUSTRASI FGD Kemendiktisaintek dan Bappenas 24-25 September 2025: Membangun Industri yang Berdampak bagi Masyarakat.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
KEINGINAN Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan memperkuat ekonomi nasional sesungguhnya telah ditetapkan menjadi program prioritas pembangunan. Namun, seberapa jauh keinginan presiden itu telah diterjemahkan dalam bentuk program-program yang konkret dan operasional sebetulnya masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.
Memastikan keinginan presiden ke dalam bentuk program yang operasional niscaya membutuhkan dukungan semua pihak –tak terkecuali pelibatan peran masyarakat kampus untuk ikut merancang dan memberikan masukan program-program apa saja yang sebetulnya perlu dan dibutuhkan masyarakat.
Kegiatan focus group discussion (FGD) berjudul Forum Kebijakan Nasional: Menerjemahkan Visi Presiden Menjadi Program Berdampak bagi Masyarakat yang digelar di Hotel Le Meredien, Jakarta, pada 24-25 September 2025, adalah salah satu upaya untuk merumuskan program-program pembangunan apa yang perlu dikembangkan agar harapan untuk meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan performance perekonomian dapat terealisasi.
BACA JUGA:Kemendiktisaintek dan Perpusnas RI Permudah Akses Jurnal Ilmiah
BACA JUGA:Polemik Tukin Dosen 2025, Kemendiktisaintek Akui Belum Ada Anggaran
FGD itu digelar berdasar kerja sama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan (Kementerian PPN/Bappenas).
Saya diundang sebagai peserta FGD yang digelar dua hari di Hotel Le Meredien. Sebanyak 31 guru besar, dosen, dan peneliti yang diundang dibagi ke dalam lima kelompok FGD.
Setiap kelompok membahas isu-isu di bidang infrastruktur, ketahanan pangan, industri, ketahanan energi, dan lingkungan. Saya kebetulan masuk kelompok diskusi bidang industri bersama tujuh guru besar dan pakar yang lain.
PELIBATAN KAMPUS
Hasil yang diharapkan dari FGD yang digelar adalah policy brief yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
Sesuai arahan Dirjen Riset dan Pengembangan Prof Fauzan Adziman ketika membuka acara FGD, dasar digelarnya acara FGD tersebut adalah sebagai bagian dari cara berkomunikasi yang berbasis sciences.
Apa yang akan disampaikan kepada pemerintah bukan sekadar usulan-usulan berdasar common sense, melainkan benar-benar usulan program yang berbasis data penelitian dan kajian ilmiah.
Tujuannya adalah menghasilkan usulan kebijakan dan program yang benar-benar efektif dan bisa dipertangungjawabkan untuk merealisasikan apa yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Sambutan kedua, setelah dirjen riset dan pengembangan adalah deputi infrastruktur Bappenas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: