Benarkah Tempe Mentah Bisa Sembuhkan GERD? Ini Fakta dan Penjelasannya

Benarkah Tempe Mentah Bisa Sembuhkan GERD? Ini Fakta dan Penjelasannya

Tempe, baik mentah maupun dimasak, memang kaya akan probiotik, enzim, dan senyawa bioaktif yang berperan dalam menjaga kesehatan pencernaan. -BanarTABS-Istock

Memakan tempe mentah punya risiko yang tidak baik bagi kesehatan. Karena tempe adalah produk fermentasi, ada kemungkinan kontaminasi mikroba jika proses produksinya tidak higienis.

Apalagi, mikroba probiotik di tempe mentah bisa sangat rentan terhadap perubahan suhu dan kondisi penyimpanan.

Selain itu, bagi para penderita GERD, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Penderita asam lambung sebaiknya menghindari makanan berminyak, makanan pedas, dan asam.

Mengonsumsi tempe mentah mungkin aman dalam kondisi tertentu, tetapi bukan pembenaran untuk mengonsumsi bebas tanpa pertimbangan medis.

BACA JUGA: Inilah 5 Obat Asam Lambung Alami

BACA JUGA: Tip Kurangi Risiko Asam Lambung Kambuh Saat Puasa Ramadan

Jadi, kesimpulannya adalah bahwa tempe mentah bisa memberikan manfaat pendukung, tapi tidak bisa dianggap sebagai obat sepenuhnya untuk GERD.

Klaim bahwa tempe mentah dapat menyembuhkan GERD berasal dari pemahaman herbal dan tradisional seperti yang dikemukakan dr. Zaidul Akbar, tetapi bukti ilmiah modern belum cukup untuk mendukung klaim tersebut.

Tempe, baik mentah maupun dimasak, memang kaya akan probiotik, enzim, dan senyawa bioaktif yang berperan dalam menjaga kesehatan pencernaan.

Namun, bagi penderita GERD, konsumsi tempe sebaiknya diimbangi dengan pola makan sehat, menghindari pemicu asam lambung, dan tetap berkonsultasi dengan dokter jika gejala cukup berat atau kronis.

BACA JUGA:Atasi GERD Akibat Stres dengan Langkah Sederhana

BACA JUGA:6 Tip Berpuasa Sehat dan Aman saat Ramadan untuk Penderita Maag dan GERD, Gangguan Lambung Minggat!

Jika tertarik mencoba tempe mentah sebagai bagian dari gaya hidup sehat, lakukan secara hati-hati. Pilih tempe segar, simpan dengan baik, dan konsumsi dalam posisi wajar.

Jangan menjadikannya satu-satunya obat untuk masalah lambung tanpa dukungan medis yang tepat. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: