Mayapada Hospital Sediakan Layanan Kesehatan bagi TETO

Mayapada Hospital Sediakan Layanan Kesehatan bagi TETO

DIRECTOR-GENERAL TETO Surabaya Benson Lin dan Direktur Mayapada Hospital Surabaya dr Irawati Marga setelah penandatanganan MoU Kamis (12/5/2022).-Julian Romadhon-Harian Disway-

SURABAYA, DISWAY.ID -- MAYAPADA Hospital Surabaya melebarkan pelayanannya. Kemarin (13/5), rumah sakit di Surabaya Barat itu menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan The Taipei Economic and Trade Office (TETO). Kerja sama itu meliputi penyediaan fasilitas kesehatan bagi keluarga besar TETO dan dimungkinkan bagi ekspatriat Taiwan di Surabaya. 

TETO di Surabaya adalah kantor resmi yang telah didirikan oleh pemerintah Taiwan. Misinya mempromosikan hubungan bilateral di berbagai bidang, seperti bisnis, pendidikan, budaya, dan pariwisata antara Taiwan dan Indonesia bagian timur. Fungsi utamanya antara lain mengeluarkan visa dan urusan konsuler lainnya, menyediakan layanan ekspatriat, dan bantuan darurat bagi warga negara Taiwan yang bepergian di wilayah Indonesia timur.

Seremoni digelar di ruang auditorium lantai 18 RS Mayapada. “Kami senang dengan kerja sama ini. Sebab, sesuai dengan misi pendiri kami, Dato Sri Prof Dr Tahir,” ungkap dr Irawati Marga, direktur RS Mayapada. 

Sejumlah pelayanan MHSB mulai dari deteksi, diagnosis, pengobatan, hingga proses operasi. MHSB, nama lain Mayapada Hospital Surabaya, juga menyediakan teknologi mutakhir.  “Maka MoU ini kami anggap awal dan semoga bisa diperluas. Misalnya dengan TETO Jakarta bersama Mayapada Hospital pusat,” jelasnyi.

Director-General TETO Surabaya Benson D.S Lin menyampaikan sambutannya dalam bahasa Mandarin. Ia memberi ucapan selamat atas terbentuknya kerja sama itu. “Saya lihat rumah sakit ini sangat bagus. Kami senang sekali bisa bekerja sama,” katanya lantas disambut tepuk tangan hadirin.

Taiwan dan Surabaya memang telah berteman sejak lama. Berawal dari tim teknik pertanian yang dikirim ke Indonesia pada 1960. Yakni memberi pelatihan bagi para petani jagung, padi, kedelai, dan asparagus agar bisa memproduksi dengan kualitas tinggi.

Kerja sama lain juga pernah dilakukan pada bidang industri. Salah satunya, Kawasan Industri Ngoro, yang merupakan pioneer pengembangan industri di Jatim. “Itu juga dibangun dengan bantuan para veteran Taiwan yang datang ke sini,” jelasnya.

Begitupun di bidang pendidikan. Taiwan menjadi salah satu negara pilihan bagi pelajar Indonesia untuk lanjut studi. Hingga sekarang sudah ada sekitar 16 ribu anak muda Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke Taiwan.

“Kami juga sering adakan pertukaran pelajar. Biasanya dari Unair, UK Petra, dan ITS Surabaya, setiap tahun,” jelas Deputy Director-General TETO Surabaya William C Jiang. 

Ia berharap kerja sama dengan MHSB tidak berhenti di situ. Ke depan bisa dikembangkan lagi. Misalnya, dengan bentuk pertukaran tenaga ahli di bidang kesehatan.

“Mungkin nanti ada tambahan lagi. Tapi, masih kami bicarakan,” lanjutnya. Yakni menyangkut pemeriksaan kesehatan bagi warga negara Indonesia yang ingin mengurus visa Taiwan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: