Naik Haji Bersama Mabruro (20): Cuaca Panas, Tetap Semangat Badalkan Umrah

Naik Haji Bersama Mabruro (20): Cuaca Panas, Tetap Semangat Badalkan Umrah

Rombongan jamaah haji khusus Mabruro bersiap melaksanakan umrah sunnah kedua seusai bermiqat di Masjid Aisyah, Minggu, 23 Juni 2024.-Mabruro for Harian Disway-

Ribuan jamaah haji berangsur kembali ke tanah air. Namun, tidak bagi 109 jamaah haji khusus Mabruro Tour & Travel. Mereka masih akan menikmati ibadah di tanah suci hingga 4 Juli nanti. Selain wisata sejarah, para jamaah juga berkesempatan menjalani umrah.

------

Mumpung di Makkah, harus dimaksimalkan untuk memanen pahala. Tidak cuma untuk diri sendiri. Tetapi, juga untuk orang-orang yang disayangi.

Pagi kemarin, jamaah haji khusus Mabruro masih tetap semangat. Cuaca yang amat terik tak mengurangi asa mereka. Pukul 08.00, semua jamaah mengisi tempat duduk bus yang sudah menunggu di depan Zam-zam Tower.

Ya, para jamaah haji khusus Mabruro berkesempatan menunaikan umrah sunah untuk kali kedua, Minggu, 23 Juni 2024. Mereka berangkat ke Masjid Aisyah atau lebih dikenal dengan Masjid Tanim, untuk bermiqat.

BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (19): Ziarah, Belanja Parfum, dan Naik Kereta Gantung di Kota Thaif

Masjid yang berlokasi di Tanim itu memang salah satu tempat miqat favorit jamaah haji Indonesia. Seperti miqat saat umrah sunah kali pertama sebelum ibadah haji. Jaraknya tak begitu jauh dari Hotel Al-Marwa Rayhaan by Rotana dan Al Shohada. Hanya sekitar 7 kilometer. 

Masjid Tanim menyimpan sejarah. Dalam hadits disebutkan ketika Rasulullah menjalankan haji Wada’, Siti Aisyah dalam kondisi menstruasi. Namun, Siti Aisyah tetap diperbolehkan menjalani seluruh rangkaian ibadah, kecuali tawaf. 


KH Mochamad Misbach (tengah) menuntun doa untuk jamaah haji khusus Mabruro yang ingin membadalkan umrah.-Mabruro for Harian Disway-

Setelah bersih dari haid, Nabi Muhammad meminta Abdurrahman, saudara Aisyah, mengantarkannya ke desa Tan’im guna mengambil miqat di daerah tersebut. Peristiwa yang berlangsung pada tahun 9 Hijriyah ini menjadi dasar Tan’im sebagai tempat miqat. Itulah yang menjadi alasan mengapa masjid di situ disebut sebagai Masjid Aisyah.

Umrah sunnah kali ini tak diikuti seluruh jamaah haji khusus Mabruro. Beberapa di antaranya memilih tetap tinggal di hotel. Terutama para jamaah lansia yang memang butuh waktu lebih banyak untuk istirahat.

BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (14): Tetap Kompak Tunaikan Lontar Jumrah Ula, Wushta, dan Aqabah

“Sebagian besar ikut umrah. Mereka membadalkan orang-orang terdekatnya,” ucap Pembimbing Ibadah Haji Khusus Mabruro KH Mochamad Misbach saat dihubungi, tadi malam. Ada yang membadalkan umrah orang tua, kakek, nenek, maupun kerabat dekat.

Secara keseluruhan, tuntunan badal umrah sama seperti umrah biasa. Yang membedakan cuma pembacaan niat. Misbach pun memandu niat badal umrah kepada mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: