Demokrasi Membutuhkan Etika

Demokrasi Membutuhkan Etika

ILUSTRASI demokrasi membutuhkan etika.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA: Kuliah Umum Mahfud MD di Universitas Airlangga: Membangun Demokrasi yang Bermartabat

Dalam demokrasi, siapa yang akan menjadi pemimpin ditentukan oleh rakyat. Rakyat memiliki kebebasan untuk memilih pemimpinnya. Namun, keputusan siapa yang akan menjadi pemimpin ditentukan jumlah suara, bukan ditentukan oleh siapa yang memberikan suara. 

Dalam demokrasi, setiap warga negara memiliki hak dan kedudukan yang sama. Oleh karena itu, kecerdasan dan moralitas rakyat yang akan menentukan kualitas pemimpin yang dihasilkan. 

DEMOKRASI HARUS DILANDASI KEPENTINGAN BERSAMA 

Rakyat yang tidak paham terhadap sistem ketatanegaraan dan rendah moralitasnya sangat rawan terjadinya politik uang. Pemilih yang demikian akan cenderung bersifat pragmatis dalam menentukan pilihannya.

BACA JUGA: Demo Tegakkan Demokrasi

 BACA JUGA: Demokrasi Prosedural dan Substantif

Mereka lebih cenderung berpikir untuk diri sendiri dan kepentingan sesaat, bukan untuk kepentingan bersama. Mereka memandang hak politiknya bisa diperjualbelikan, tanpa berpikir apa akibat yang akan terjadi setelah hak politik mereka diserahkan kepada  paslon. 

Rakyat harus dididik agar tidak mudah ”menjual” suaranya, tetapi memberikan suaranya kepada orang-orang yang cerdas dan memiliki integritas. Dengan tidak ”menjual” suara, bisa menghindari jatuhnya kekuasaan kepada orang-orang yang hanya  mengejar kekuasaan demi kepentingan ekonomi dan diri sendiri. 

Memang, demokrasi mensyaratkan para individu sadar akan hak-hak mereka dan mau mempertahankan serta memperjuangkannya. Namun, dalam demokrasi, individualisme harus diimbangi dengan semangat publik yang menawarkan komitmen pada kesejahteraan kolektif dan nasionalisme. 

BACA JUGA: Demokrasi Fandom

BACA JUGA: Demokrasi Apartheid dan Judicial Overhaul ala Benjamin Netanyahu

Hak individu harus digunakan untuk mewujudkan kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Dengan begitu, hak politiknya tidak boleh diperjualbelikan seperti hak pribadi. Hak politik setiap warga negara harus dikaitkan dengan kepentingan bersama.

Oleh sebab itu, memilih calon pemimpin harus disertai dengan tanggung jawab untuk mewujudkan kepentingan bersama. Sebagai konsekuensinya, setiap individu wajib  menjunjung tinggi kejujuran. 

Seorang pemimpin juga harus jujur kepada rakyat, apa motivasi mereka mencalonkan diri sebagai pemimpin. Apakah semata-mata demi jabatan atau benar-benar ingin mengabdikan diri untuk bangsa dan negara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: