ARTJOG 2025 Ditutup, Sampaikan Doa dan Keprihatinan Terhadap Kondisi Negara

Pembacaan doa oleh Faisal Kamdobat di penutupan ARTJOG 2025. - Herryawan Indra - ARTJOG
Saat malam penutupan ARTJOG 2025, doa-doa dipanjatkan untuk merenungkan kembali segala hal yang berkaitan dengan manusia.
BACA JUGA:Begok Oner di ARTJOG 2025: Puisi dalam Reruntuhan, Cahaya dari Ingatan
Kumpulan doa itu tak hanya sebagai penutup. Tetapi juga sebagai permohonan kepada Tuhan. Agar selalu mendapatkan perlindungan dan kekuatan untuk menghadapi segala cobaan yang terjadi pada negara ini.
Penampilan oleh Prontaxan dalam penutupan ARTJOG 2025. - Herryawan Indra - ARTJOG
“Kami memeluk agama dan membangun banyak tempat ibadah. Namun, semakin jauh dari-Nya. Negara kami membuat banyak sekali aturan dan undang-undang. Namun, kehidupan kami justru semakin jauh dari keadilan,” tutur Faisal dalam mengucapkan doa.
Selain doa-doa, penampilan dari Sirin Farid Stevy dan Prontaxan menutup acara malam penutupan. Sekaligus menyebarkan pesan agar kita terus menjaga harapan di tengah kondisi negara yang semakin memprihatinkan.
BACA JUGA:Pau Ma Lu di ARTJOG 2025 Membaca Keheningan Lewat Lukisan
Lirik dari Sirin Farid Stevy menjadi pendorong agar kita saling merangkul demi mencapai cita-cita bersama, layaknya musik sebagai alat perjuangan.
Di saat yang sama, kalimat seruan yang disisipkan dalam musik funkot Prontaxan meningkatkan kesadaran bahwa merawat kekuatan bersama adalah hal fundamental dalam menegakkan hak-hak masyarakat.
Berakhirnya ARTJOG 2025 tidak menghentikan komitmennya dalam membangun ekosistem seni yang kritis dan inklusif.
BACA JUGA:Sal Priadi Merasa Tertampar saat Mengunjungi Pameran Seni ARTJOG 2025
ARTJOG 2025 berjanji akan terus menyajikan pengalaman baru di setiap acaranya, dengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Semoga bisa bertemu kembali di ARTJOG berikutnya pada 19 Juni 2026! (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: