Haul Gus Dur Pahlawan: Semangat Kemanusiaan yang Menggema Melampaui Waktu

Haul Gus Dur Pahlawan: Semangat Kemanusiaan yang Menggema Melampaui Waktu

Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ramai oleh khalayak yang berziarah ke makam Gus Dur. Umat dari seantero Nusantara berikhtiar hadir dalam rangkaian agenda haul kewafatannya. --iStockphoto

BACA JUGA:Haul Gus Dur Ke-15: Budaya Moderasi

BACA JUGA:Mega Gus Dur

GUS MUS: GUS DUR ”SUDAH SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI”

Sebagai sahabat karib yang pernah bersekolah bersama di Mesir, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) menyampaikan tausiah yang penuh kenangan manis dan refleksi mendalam. 

Di halaman maqbaroh, ia menggambarkan Gus Dur sebagai sosok yang ”sudah selesai dengan dirinya sendiri”. Artinya, beliau tidak lagi sibuk mengurusi kepentingan pribadi sehingga apa pun yang dimilikinya dapat dibagikan kepada orang lain.

”Sekarang ini banyak orang ilmunya banyak, umurnya panjang, tapi belum selesai-selesai dengan dirinya. Urusannya masih dirinya saja,” ujar Gus Mus yang kemudian menambahkan bahwa sikap itu membuat hidup Gus Dur terasa ringan. Hal tersebt tecermin dalam ungkapan beliau yang hingga kini viral: ”gitu saja kok repot.”

BACA JUGA:Haul ke-15 Gus Dur, Menag Ajak Teladani Keikhlasan dan Keberanian

BACA JUGA:PKB Minta Kemendikbud Luruskan Sejarah Mengenai Pelengseran Gus Dur

Gus Mus juga menyatakan bahwa kecintaan manusia kepada Gus Dur merupakan cermin dari kecintaan Allah SWT. ”Kalau Allah mencintai seorang hamba, Dia akan menyampaikannya melalui malaikat Jibril, hingga akhirnya orang-orang di bumi pun mencintainya,” tuturnya. 

Menurutnya, Gus Dur termasuk yang dicintai Allah sejak awal, ”wong sembahyangnya ya biasa-biasa saja,” katanya sambil membuat jamaah tersenyum.

Ia juga mengenang kesederhanaan Gus Dur: seorang mantan presiden yang pernah meminjam uang ke putrinya hanya untuk membeli bakso. Padahal, saat di Mesir, Gus Dur dikenal royal dan sering mentraktir teman-temannya. 

BACA JUGA:Biden, Gus Dur, dan Prabowo

BACA JUGA:Novi Basuki Paparkan Tiga Spirit Gus Dur

”Saya heran, sama-sama beasiswa kok ia sugih terus. Mungkin ada kiriman dari Indonesia,” ujarnya berseloroh. Kisah-kisah itu makin menguatkan kesan Gus Dur sebagai pribadi besar yang hidup dengan keikhlasan dan kematangan batin.

GUS KIKIN: TASYAKURAN ATAS PENETAPAN PAHLAWAN NASIONAL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: