Konflik Cinta di Jalan Ngaglik, Surabaya

Konflik Cinta di Jalan Ngaglik, Surabaya

ILUSTRASI konflik cinta di Jalan Ngaglik, Surabaya.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Sedikit terkuak misteri kematian perempuan L, 55, di sebuah rumah di Jalan Ngaglik, Surabaya, Minggu, 17 November 2024. Polisi menyatakan, hasil penyelidikan, terjadi konflik L dengan penghuni rumah itu, pria inisial AN, 51. Juga, L dan AN pasangan kekasih. Namun, status hukum AN (sampai Selasa, 19 November 2024) masih saksi. Polisi menyelidiki lebih dalam.

KASUS itu diusut polisi dengan sangat hati-hati. Sebab, menyangkut privasi para pihak. Tepatnya, aib para pihak, di satu sisi. Dan, publikasi pers di pihak lain.

Privasi pembunuh dan korban otomatis diberitakan pers, dan itu dibolehkan kode etik jurnalistik. Privasi pembunuh tidak lagi jadi privasi. Dan, privasi korban terpaksa diungkap sebagai kelengkapan motif dan kronologi berita media massa.

Problem bakal muncul seandainya polisi salah dalam proses penyelidikan. Misalnya, kematian L akibat jatuh, kepalanya terbentur dinding kamar mandi di rumah di Jalan Ngaglik II itu. Tapi, seumpama polisi telanjur menyatakan itu pembunuhan. Sehingga para pihak dirugikan.

BACA JUGA:Misteri Tragedi Jalan Ngaglik, Surabaya

BACA JUGA:Puisi Cinta buat Pengantin di Bogor

Sebab, L dan AN pasangan kekasih. L janda dua anak, suaminyi meninggal. AN punya istri yang tidak tinggal di rumah yang jadi TKP itu. 

Kapolsek Genteng Kompol Bayu Halim Nugroho yang diwakili Kanitreskrim Iptu Vian Wijaya kepada pers, Selasa, 19 November 2024, mengatakan, ”Kami menunggu hasil autopsi jenazah korban L di RSUD dr Soetomo tentang penyebab kematian. Itu salah satu bukti hukum yang kuat.”

Hasil penyidikan sementara, L kekasih AN. Mereka saat itu konflik tentang harta, khususnya menyangkut mobil Honda Brio yang dibawa L saat mendatangi rumah AN pada Minggu, 17 November 2024. Sudah, cukup itu saja datanya.

BACA JUGA:Petualangan Cinta di Mutilasi Bekasi

BACA JUGA:Kalkulasi Pembunuhan di Cinta Segitiga Maut

Di sisi lain, wartawan mendatangi rumah L di Sutorejo Utara, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Sebab, kasusnya berpotensi pembunuhan. Sehingga dipublikasi.

Rumah itu sepi, tak berpenghuni. Berlantai dua, tembok dan pagar warna putih, kelihatan kurang terurus. Lampu teras rumah tetap menyala di siang hari.

Satpam perumahan tersebut bernama Jamil. Ia membenarkan itu rumah L. ”Ibu L tinggal di situ bersama seorang ART perempuan. Mungkin ART-nya pulang sejak diberitakan bahwa ibu L meninggal,” ujar Jamal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: