Dari Hustle ke Soft Living, Transformasi Gaya Hidup Gen Z
Menikmati momen tenang di alam, Generasi Z menemukan bahwa kebahagiaan tidak harus selalu dikejar. Soft living mengajak kita untuk menghargai setiap detik yang ada. -historia-Pinterest
Selain itu, Gen Z juga mulai meminimalisir konsumsi barang-barang yang tidak perlu melalui praktik slow fashion.
Mereka lebih memilih untuk membeli pakaian yang tahan lama dan tidak tergoda oleh tren sesaat yang hanya akan menambah tumpukan barang yang jarang dipakai.
Konsumerisme yang berlebihan sering kali berbanding terbalik dengan semangat untuk menjaga lingkungan, dan slow fashion menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Kecenderungan untuk memilih slow fashion mencerminkan kesadaran Generasi Z akan dampak konsumsi. Memilih pakaian yang bertahan lama adalah langkah kecil menuju keberlanjutan.
Gen Z lebih cermat dalam memilih bagaimana dan untuk apa uang mereka dikeluarkan.
Alih-alih membeli barang-barang yang tidak mendatangkan nilai lebih, mereka lebih memilih menginvestasikan uang untuk hal-hal yang memberikan pengalaman atau kebahagiaan jangka panjang, seperti perjalanan, kesehatan, atau pendidikan.
BACA JUGA:Kredit Macet Gen Z
BACA JUGA:East Java Heritage Party, Dorong Gen Z Lestarikan Budaya Lewat Fashion dan Kreativitas
Mereka juga lebih bijak dalam menggunakan layanan streaming, berlangganan produk atau aplikasi yang mereka nilai benar-benar berguna. Tren soft living mulai berkembang pesat sekitar tahun 2020, seiring dengan dimulainya pandemi global.
Dengan lebih banyak waktu di rumah, banyak orang mulai mempertanyakan apa yang benar-benar penting dalam hidup mereka.
Bagi banyak orang, termasuk Gen Z, bekerja dari rumah bukan hanya tentang kenyamanan, tetapi juga tentang bagaimana mengurangi stres dan menemukan cara untuk menikmati hidup.
Gaya hidup ini tidak hanya dapat ditemui di rumah, tetapi juga di berbagai tempat seperti kafe yang menawarkan suasana santai, ruang kerja yang mendukung fleksibilitas, hingga media sosial tempat mereka berbagi tips dan cerita tentang bagaimana menjalani hidup yang lebih seimbang.
Banyak aplikasi dan platform sekarang menyediakan berbagai layanan yang mendukung soft living, seperti aplikasi meditasi, manajemen waktu, atau komunitas online yang membahas tentang kehidupan minimalis.
Soft living banyak digerakkan oleh Gen Z, yang sudah terbiasa dengan teknologi dan dapat mengakses informasi dengan mudah.
Mereka menjadi contoh nyata bagaimana menjalani kehidupan yang penuh kesadaran dan pertimbangan. Gen Z tidak hanya tertarik pada uang atau status sosial, tetapi lebih pada kepuasan batin dan keseimbangan hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: